Pages

Habib Curhat kepada kuburan.

BAYAN PROF. SALMAN KHAN

Kejayaan dan keberhasilan kehidupan dunia dan akherat hanya terletak pada Agama. Setiap orang mempunyai standard yang berbeda terhadap kesuksesan. Padahal standard kesuksesan seseorang ini telah Allah tetapkan, namun kita tidak mampu memikirkannya. Allah subhanahu wa ta'ala telah menjadikan sahabat dan kehidupan mereka sebagai model untuk ditiru. Walaupun secara teknis cara hidup mereka berbeda dengan kita sekarang. Kesuksesan itu hanya terjadi bila manusia ini dapat memasuki surganya Allah. Allah subhanahu wa ta'ala berfirman :
كُلُّ نَفْسٍ ذَائِقَةُ الْمَوْتِ ۗ وَإِنَّمَا تُوَفَّوْنَ أُجُورَكُمْ يَوْمَ الْقِيَامَةِ ۖ فَمَن زُحْزِحَ عَنِ النَّارِ وَأُدْخِلَ الْجَنَّةَ فَقَدْ فَازَ ۗ وَمَا الْحَيَاةُ الدُّنْيَا إِلَّا مَتَاعُ الْغُرُورِ
"Tiap-tiap yang berjiwa akan merasakan mati. Dan sesungguhnya pada hari kiamat sajalah disempurnakan pahalamu. Barangsiapa dijauhkan dari neraka dan dimasukkan ke dalam surga, maka sungguh ia telah beruntung. Kehidupan dunia itu tidak lain hanyalah kesenangan yang memperdayakan." (QS. Ali Imran : 185)
Kesuksesan hidup di dunia adalah kehidupan yang dapat mengantar manusia ini ke surganya Allah subhanahu wa ta'ala. Jika kehidupan yang kita jalani ini tidak dapat mengantar kita ke Surganya Allah subhanahu wa ta'ala, maka ini bukanlah kehidupan yang sukses. Tetapi ini kehidupan yang akan mendatangkan kecelekaan, penderitaan, dan kemalangan lahir dan bathin, dunia dan akherat.
Sahabat radhiyallahu 'anhum ajma'in kehidupannya lapar berhari-hari sampai perutnya ditahan dengan batu, disiksa, baju tambalan, rumah kecil, tetapi justru mereka yang dinyatakan telah sukses oleh Allah subhanahu wa ta'ala dalam Al Qur'an. Sahabat dikejar-kejar musuh, meninggalkan keluarga, harta benda, dan perdagangannya semua dilakukan demi kepentingan Agama. Inilah kehidupan orang-orang yang telah Allah Ridhoi dan mereka Ridho kepada Allah subhanahu wa ta'ala.
Beda dengan musuh-musuh Allah :
1. Fir'aun dan Namrud hidup sebagai Raja yang besar pada jamannya
2. Qorun hidup sebagai pengusaha yang bergelimang harta
3. PM Hamman seorang perdana mentri yang sukses karir politiknya
4. Kaum Saba yang sukses dengan pertaniannya
5. Kaum Ad yang sukses dengan ilmu kesehatannya
6. Kaum Madyan yang sukses dengan perekonomiannya
7. Kaum Tsamud yang sukses dengan teknologi perumahannya.
Walaupun dari segi keduniaan mereka telah mencapai kejayaan dan kesuksesan tetapi mereka ini menurut Allah adalah orang-orang yang gagal. Mereka ini adalah orang-orang yang Allah hinakan di dunia dan di akherat. Ini karena mereka gagal mengikuti perintah Allah subhanahu wa ta'ala. Sahabat walaupun keduniaannya jauh dari keduniaan dan kesuksesan kaum-kaum terdahulu, tetapi mereka ini yang Allah telah nyatakan kesuksesannya.
Kekurangan pada diri kita bukanlah berarti kegagalan. Sahabat Amr bin Jamuh radhiyallahu 'anhu, ia adalah seorang yang lemah dan cacat kakinya, tetapi ia telah sukses dunia dan akherat asbab pengorbanan yang dia lakukan untuk agama. Sahabat faham betul mengenai pentingnya Iman dan Amal. Bilal radhiyallahu 'anhu secara status ia adalah seorang budak sebelum masuk Islam, dan banyak disiksa, tetapi setelah agama wujud dalam diri Bilal radhiyallahu 'anhu, langkah kakinya saja dapat didengar oleh Nabi shallallahu 'alaihi wasallam di surga ketika Bilal radhiyallahu 'anhu masih hidup. Ini baru yang namanya sukses dan jaya dunia dan akherat.
Sebelum mati seseorang tidak akan tahu apakah ia seorang yang sukses atau tidak. Seseorang akan mengetahui apakah dia telah sukses setelah dia mati. Saat ini setiap manusia harus berusaha jika ingin sukses dunia dan akherat. Tanpa usaha atas Iman dan Amal maka manusia akan celaka dunia dan akherat. Allah subhanahu wa ta'ala berfirman :
إِنَّ الَّذِينَ كَفَرُوا بِآيَاتِنَا سَوْفَ نُصْلِيهِمْ نَارًا كُلَّمَا نَضِجَتْ جُلُودُهُم بَدَّلْنَاهُمْ جُلُودًا غَيْرَهَا لِيَذُوقُوا الْعَذَابَ ۗ إِنَّ اللَّهَ كَانَ عَزِيزًا حَكِيمًا. وَالَّذِينَ آمَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ سَنُدْخِلُهُمْ جَنَّاتٍ تَجْرِي مِن تَحْتِهَا الْأَنْهَارُ خَالِدِينَ فِيهَا أَبَدًا ۖ لَّهُمْ فِيهَا أَزْوَاجٌ مُّطَهَّرَةٌ ۖ وَنُدْخِلُهُمْ ظِلًّا ظَلِيلًا
"Sesungguhnya orang-orang yang kafir kepada ayat-ayat Kami, kelak akan Kami masukkan mereka ke dalam neraka. Setiap kali kulit mereka hangus, Kami ganti kulit mereka dengan kulit yang lain, supaya mereka merasakan azab. Sesungguhnya Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana. Dan orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal-amal saleh, kelak akan Kami masukkan mereka ke dalam surga yang di dalamnya mengalir sungai-sungai; kekal mereka di dalamnya selama-lamanya; mereka di dalamnya mempunyai isteri-isteri yang suci, dan Kami masukkan mereka ke tempat yang teduh lagi nyaman." (QS. An Nisa' : 56-57)
Orang yang tidak beriman, ia tidak akan tahu cara mendapatkan kebahagiaan dan kesuksesan. Tetapi orang yang beriman tidak boleh tidak tahu cara mendapatkan kebahagiaan dan kesuksesan ini. Allah telah berikan cara kepada orang beriman untuk mendapatkan kebahagiaan dan kesuksesan dunia dan akhirat. Zaman boleh berubah bahkan lebih maju, namun cara untuk mendapatkan kebahagiaan tidak pernah berubah dari pertama manusia diciptakan sampai manusia yang terkahir mati. Kalau ingin bahagia dari dulu hingga kini tetap sama, yaitu hanya dengan cara mengikuti kemauan Allah subhanahu wa ta'ala.
Nabi shallallahu 'alaihi wasallam tidak dilahirkan di suatu kaum yang beradab dan mempunyai kebudayaan yang tinggi seperti di China, Persia, atau di Romawi. Ini karena Allah tidak letakkan kesuksesan dan kejayaan dalam peradaban. Dan Nabi shallallahu 'alaihi wasallam tidak dilahirkan di zaman yang teknologi canggih seperti sekarang. Allah subhanahu wa ta'ala hanya meletakkan kejayaan dan kesuksesan hanya dalam mentaati perintah-perintahNya. Di jaman yang paling Jahil dan tidak beradab Nabi shallallahu 'alaihi wasallam dilahirkan, dan membawa cahaya hidayah di tengah kegelapan dan kemasiatan. Sehingga apa yang diusahakan oleh Nabi shallallahu 'alaihi wasallam membawa perubahan pada peradaban dunia. Allah subhanahu wa ta'ala berfirman :
وَمَا أَرْسَلْنَاكَ إِلَّا رَحْمَةً لِّلْعَالَمِينَ
"Dan tiadalah Kami mengutus kamu, melainkan untuk (menjadi) rahmat bagi semesta alam." (QS. Al Anbiya' : 107)
Rasullullah shallallahu 'alaihi wasallam ketika itu berdakwah sendirian dari pintu ke pintu. Demi kerja dakwah ini beliau melewati banyak kesusahan dan penderitaan. Beliau shallallahu 'alaihi wasallam dimusuhi, diboikot keluarganya, dicaci maki, disakiti, namun ini tidak mengurangi kerja dakwah beliau. Bahkan beliau ketika perintah Dakwah turun dari Allah, beliau shallallahu 'alaihi wasallam katakan kepada istrinya bahwa kini sudah tidak ada waktu lagi untuk istirahat. Beliau pergi pagi dengan pakaian yang bersih lalu pulang sore dengan pakaian yang kotor. Rasullullah shallallahu 'alaihi wasallam faham tentang pentingnya kerja agama ini. Bahkan sampai-sampai Nabi shallallahu 'alaihi wasallam ditawarkan harta, jabatan, dan wanita oleh para petinggi Quraish untuk menghentikan kerja dakwah ini. Mereka beranggapan bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wasallam sudah keluar dari cara hidup leluhur mereka. Tapi apa kata Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, walaupun mereka mampu memberikan bulan di tangan kanan dan matahari di tangan kirinya, maka itupun tidak akan bisa menghentikannya dari kerja dakwah. Nabi shallallahu 'alaihi wasallam faham bahwa kebahagiaan dan kesuksesan bukan datang dari kebendaan dan kekuasaan yang kita miliki, tetapi dari menjalankan perintah-perintah Allah. Nabi shallallahu 'alaihi wasallam telah menafikan semua kebendaan demi usaha dakwah ini, sementara kini kita telah menafikan usaha dakwah ini demi kepentingan dunia.
Harta dan jabatan bukanlah standard ukuran keberhasilan dan kegagalan seseorang dalam menjalani hidup ini. Keberhasilan dan kegagalan hidup hanya dapat dilihat dari sejauh mana manusia menjalankan perintah-perintah dan sejauh mana manusia mewujudkan cara hidup Rasullullah shallallahu 'alaihi wasallam dalam kehidupannya. Seluruh kebendaan dan kenikmatan dunia ini bukanlah tolak ukur kebahagiaan seseorang, tetapi 23 tahun kehidupan kenabian inilah satu-satunya tolak ukur kebahagiaan yang telah Allah tetapkan. Inilah aturan dan ketetapan yang Allah telah buat untuk manusia. Manusia kini sibuk bagaimana hidupnya dapat mempunyai nilai, tetapi Allah telah jadikan kehidupan Nabi selama 24 jam sebagai tolak ukur nilai kehidupan. Cara hidup selain yang dicontohkan Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, tidak ada nilainya disisi Allah. Hanya apa yang dicontohkan oleh Nabi shallallahu 'alaihi wasallam yang bernilai disisi Allah.
Seluruh kehidupan Rasullullah shallallahu 'alaihi wasallam selama 24 jam dapat di ikuti dan di ketahui. Tidak ada yang tersembunyi dari kehidupan Rasullullah shallallahu 'alaihi wasallam, semuanya dapat diketahui oleh semua sahabatnya sebagai pengajaran dan contoh untuk semua manusia. Seluruh anggota tubuh ini telah Allah berikan informasinya bagaimana menggunakannya dan untuk apa digunakan. Semuanya telah diberikan oleh Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, cara dan standard penggunaan anggota tubuh ini sehingga dapat mendatangkan nilai disisi Allah. Segala aktifitas yang dilakukan oleh Nabi shallallahu 'alaihi wasallam walaupun itu cara berjalannya Nabi shallallahu 'alaihi wasallam telah dihitung oleh Allah subhanahu wa ta'ala sebagai amal shaleh.
Dalam mencapai kebahagiaan dan kesuksesan dunia dan akherat, kita tidak perlu ilmu lain, selain yang telah diajarkan dan dicontohkan oleh Nabi shallallahu 'alaihi wasallam. Ilmu-ilmu selain dari yang diajarkan Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, hanya keperluan saja, bukanlah tujuan yang sebenarnya. Orang yang yakin akan bahagia dengan ilmu-ilmu selain yang telah diajarkan Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, inilah mereka yang tertipu oleh dunia. Ilmu yang diajarkan Nabi shallallahu 'alaihi wasallam adalah ilmu yang bisa membawa manusia kepada Allah dan Surganya. Selain Ilmu yang diajarkan Nabi shallallahu 'alaihi wasallam ini bisa menjadi jebakan setan agar manusia cinta dunia dan segala perhiasannya sehingga meninggalkan Allah dan akheratnya. Dimata Allah tanpa Iman dan amal, dunia dan segala isinya tidak ada nilainya, walaupun hanya sebelah sayap nyamuk.
Dari Sahl bin Sa'id as-Sa'idi radhiyallahu 'anhu, Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda,
لَوْ كَانَت الدُّنْيَا تَعْدِلُ عِنْدَ الله جَنَاحَ بَعُوضَةٍ ، مَا سَقَى كَافِراً مِنْهَا شَرْبَةَ مَاءٍ
"Seandainya dunia ini di sisi Allah senilai harganya dengan sayap nyamuk niscaya Allah tidak akan memberi minum barang seteguk sekalipun kepada orang kafir" (HR. Tirmidzi, dan dia berkata: hasan sahih')
Ilmu Dunia yang bernilai disisi Allah adalah yang digunakan untuk kepentingan agama dan Dakwah. Seperti menjadi dokter untuk dakwah dikalangan dokter, menjadi polisi untuk dakwah dikalangan polisi, menjadi pedagang untuk berdakwah dikalangan pedagang, dan lain-lain.
Saat ini manusia mengira mereka dapat menghasilkan sesuatu dengan jerih payah mereka. Mereka kira rizki akan bertambah asbab ilmu dan usaha mereka yang meningkat pula. Mereka menyangka seluruh kebendaan dan status yang mereka miliki adalah hasil dari pengorbanan dan usaha mereka. Seperti Qorun, seorang pedagang yang kaya raya, ketika ditagih untuk bayar zakat dia tidak mau. Musa 'alaihis salam berkata bahwa seluruh kebendaan yang dia miliki semuanya datang dari Allah dan milik Allah. Qorun malah menentangnya dengan berkata, "Ini adalah hasil dari jerih payah saya dan karena kecerdasan saya." Hari inipun jika kita melihat seseorang bertengkar karena harta maka jawaban seperti inilah yang keluar dari mereka.
Sahabat dahulu tidak meletakkan yakinnya pada asbab-asbab seperti kebendaan, perdagangan, dan status yang mereka miliki. Tetapi sahabat meletakkan yakinnya pada Allah Ta'ala, sebagai Rabbul Asbab bukan pada asbabnya. Allahlah yang memberi keuntungan bukan perdagangan. Hari ini yakin kita telah keliru, kita yakinnya pada toko kita, perdagangan kita, kantor kita, yang memberi kita hidup, tanpa itu bagaimana kita bisa hidup. Sehingga ketika kita diminta untuk berkorban di jalan Allah sulit sekali bagi kita untuk dapat meninggalkannya. Berbeda dengan sahabat, walaupun ketika sedang panen usaha mereka, namun ketika panggilan agama datang mereka langsung tinggalkan semua itu. Ini karena yakin mereka sudah benar. Kita lupa dengan toko yang sama, usaha yang sama, kantor yang sama, perdagangan yang sama, seseorang dapat Allah buat bangkrut dan celaka dunia dan akherat.
Keyakinan sahabat kepada Allah ini telah membuat mereka mampu menafikan segala hal yang mereka miliki. Sehingga keyakinan mereka ini dapat mendatangkan Qudratullah dalam kehidupan mereka. Seperti berjalan diatas air, menghalau lahar api kembali ke lubangnya, memerintahkan sungai nil, menghentikan gempa, mendatangkan hujan, menghidupkan keledai mati, dan menjewer singa, ini semua perkara yang biasa bagi sahabat. Do'a mereka sangat Ijabah sehingga mampu mendatangkan Qudratullah dan Nusratullah, ini karena level Iman dan Amal yang sampai di tingkat yang Allah mau. Bagaimana cara meningkatkan Iman sampai ke level para sahabat. Ini hanya bisa dilakukan jika ada usaha atas Iman dan Amal yaitu dengan menjalankan Usaha Dakwahnya Nabi. Ummat turun imannya karena meninggalkan kerja ini. Sahabat korbankan harta, keluarga, dan diri, seluruhnya untuk usaha ini. Sehingga karena ini Allah berikan kesuksesan pada mereka di dunia dan di akherat. Jika kita berbuat seperti Sahabat maka Allah akan berikan kita kesuksesan yang sama.
Jika kita sudah bisa meninggalkan hal-hal yang kita cintai untuk keluar di jalan Allah, barulah Allah akan berikan kita kesuksesan dan kefahaman agama seperti para sahabat. Setiap orang tidak akan sama tingkat kesuksesan dan kefahamannya karena ini tergantung pada pengorbanan setiap orang. Inilah cara Allah mendistribusikan kebahagiaan dan kesuksesan, tergantung pada Do'a dan pengorbanan kita yang sungguh-sungguh atas agama Allah.
Jangan takut atas perkara Rizki karena semua itu telah Allah atur dan Allah mempunyai caraNya sendiri dalam menyalurkan rizki itu. Allah subhanahu wa ta'ala berfirman :
وَمَا مِن دَابَّةٍ فِي الْأَرْضِ إِلَّا عَلَى اللَّهِ رِزْقُهَا وَيَعْلَمُ مُسْتَقَرَّهَا وَمُسْتَوْدَعَهَا ۚ كُلٌّ فِي كِتَابٍ مُّبِينٍ
"Dan tidak ada suatu binatang melata pun di bumi melainkan Allah-lah yang memberi rezkinya, dan Dia mengetahui tempat berdiam binatang itu dan tempat penyimpanannya . Semuanya tertulis dalam kitab yang nyata (Lauh Mahfuzh)." (QS. Hud : 6)
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda, "Allah telah menetapkan takdir semua mahluk sejak 50.000 tahun sebelum Dia menciptakan langit dan bumi" (HR.Muslim).
Tidak ada hubungannya antara rizki dan usaha kita. Seperti kisah 2 orang murid lulus dari universitas dengan gelar dan nilai yang sama. Tetapi setelah lulus yang satu mendapat kerja dengan gaji yang tinggi dan yang satu pengangguran tidak ada penghasilan apa-apa. Jadi semuanya telah diatur Allah, gelar kita tidak dapat menjamin apa-apa selain apa yang Allah telah tetapkan. Inilah bukti bahwa keduniaan yang kita miliki tidak bisa menjamin rizki yang telah ditetapkan oleh Allah. Apakah mereka kedua-duanya bisa bahagia, tentu bisa asal mereka mau taat pada perintah Allah. Jika yang berpenghasilan tinggi dia tidak taat dan yang pengangguran dia bisa taat pada perintah Allah, maka yang berpengangguranlah yang akan bahagia dan Allah berikan kesuksesan dunia dan akherat. Karena tolak ukur kesuksesan dan kebahagiaan ini hanya pada ketaatan terhadap perintah-perintah Allah saja. Kebahagiaan akan datang kepada mereka yang mau taat pada perintah-perintah Allah, walaupun dia tidak punya gelar dan penghasilan apapun. Dan ini dapat dimulai dari keyakinan di hati terhadap agama.
Untuk mendapatkan keyakinan yang sempurna secara bertahap marilah kita belajar dengan pengorbanan dalam usaha dakwah sebagaimana dicontohkan oleh Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam dan sahabat radhiyallahu 'anhum ajma'in. Insya Allah bersedia 4 bulan di jalan Allah………………….

BAYAN SYURA KH. ABDUL HALIM SRAGEN

KH. Abdul Halim (Almarhum)
Syuro Indonesia, Sragen.
Bayan Musyawarah Indonesia 2006
Allah subhanahu wa ta'ala menghadirkan manusia ke alam dunia ini sesuai dengan kehendak dan kebijaksanaanNya. Lalu Allah subhanahu wa ta'ala menciptakan sekian banyak kehidupan. Dan kehidupan yang Allah paling sukai dari sekian banyak kehidupan manusia adalah kehidupan Rasullullah shallallahu 'alaihi wasallam. Maka barangsiapa, siapapun itu dari dari orang kaya atau orang miskin, orang pintar atau orang bodoh, pejabat atau rakyat jelata, orang sehat atau orang sakit, orang kaya atau orang miskin, orang desa atau orang kota, jika dia mengamalkan daripada kehidupan Rasullullah shallallahu 'alaihi wasallam, maka dia akan berubah menjadi kekasih Allah subhanahu wa ta'ala. Seorang kekasih Allah, seseorang yang dicintai Allah, maka doa-doanya akan ijabah disisi Allah. Seorang kekasih Allah ini, dia tidak akan terkesan kepada keadaan, tidak pernah merasa takut, dan tidak akan pernah merasa sedih. Jadi kalau ada berita-berita yang dahsyat datang kepada dirinya, maka ini tidak akan membesarkan daripada hatinya. Jika dia kehilangan sesuatu yang dicintainya, yang sudah melekat lama dengan dirinya, maka dia pun tidak akan merasa sedih. Inilah ciri-ciri dari kekasih Allah subhanahu wa ta'ala. Allah subhanahu wa ta'ala berfirman :
أَلَا إِنَّ أَوْلِيَاءَ اللَّهِ لَا خَوْفٌ عَلَيْهِمْ وَلَا هُمْ يَحْزَنُونَ
"Ingatlah, sesungguhnya wali-wali Allah itu, tidak ada kekhawatiran terhadap mereka dan tidak (pula) mereka bersedih hati." (QS. Yunus : 62)
Ketahuilah bahwa kekasih Allah subhanahu wa ta'ala hanya punya 2 ciri saja, yaitu :
1. Tidak pernah takut kecuali hanya kepada Allah
2. Tidak pernah susah/sedih hatinya
Apabila kehidupan kita pada saat ini diliputi oleh ketakutan dan kesedihan, ada berita bencana kita takut, penyakit menyebar kita takut, berita begini dan begitu kita takut, ada kehilangan kita sedih, ada kejadian begini dan begitu kita sedih, maka ketakutan dan kesedihan ini obatnya hanya satu yaitu ikuti kehidupan Rasullullah shallallahu 'alaihi wasallam. Hari ini orang-orang diliputi ketakutan, salah satunya ketakutan akan penyakit. Takut akan berita tentang penyakit yang bermacam-macam. Mari kita lihat rumah sakit dan klinik-klinik penuh dengan pasien-pasien. Mereka dihantar kesana, dengan rasa ketakutan ataupun rasa kesedihan. Akan tetapi yang namanya penyakit kalau di alam dunia, bukanlah suatu penyakit yang hakiki.
Pernah seorang Nabiyullah, yaitu Nabi Ayub 'alaihis salam di uji oleh Allah subhanahu wa ta'ala dengan penyakit selama 70 tahun sakit di alam dunia. Allah subhanahu wa ta'ala uji Nabi Ayub 'alaihis salam dengan sejenis penyakit kulit yang menjijikkan, sehingga menyebabkan dia di usir dari kampung halamannya. Asbab kesabaran Nabi Ayub 'alaihis salam, Allah puji beliau di dalam Al Quran :
…إِنَّا وَجَدْنَاهُ صَابِرًا ۚ نِّعْمَ الْعَبْدُ ۖ إِنَّهُ أَوَّابٌ
"…Sesungguhnya Kami dapati dia (Ayyub) seorang yang sabar. Dialah sebaik-baik hamba. Sesungguhnya dia amat ta'at (kepada Tuhannya)." (QS. Shad : 44)
Allah subhanahu wa ta'ala menyatakan demikian "Innahuu Awwaab", sebaik-baik hamba. Ini asbab beliau ingin kembali kepada Allah subhanahu wa ta'ala, rindu kepada Allah subhanahu wa ta'ala. Selama 70 tahun sakit, bukan sekedar harian, mingguan, atau bulanan, tapi bertahun-tahun. Maka gelar yang dicapai oleh seorang hamba yang sabar yang diuji dengan penyakit ini adalah "Nikmal Abdu" yaitu sebaik-baik hamba.
Sedangkan kita hari ini masih sehat, maka gelar apakah yang Allah berikan untuk kita ini masih tanda tanya. Apa sebabnya ? karena hari ini kita masih takut dengan keadaan dan sedih dengan keadaan. Padahal yang namanya penyakit ini bukanlah yang katanya penyakit lever, ginjal, jantung, atau diabetes, tetapi yang namanya penyakit adalah dosa yang melekat pada diri kita. Ini karena orang yang berpenyakitan di dunia jika dia mati maka selesai sudah penyakitnya. Coba kita lihat kuburan yang berserakan sekarang adakah mereka yang sudah mati membawa penyakitnya ke alam kubur, penyakit levernya, kankernya, ginjalnya, tidak ada, semuanya sudah ditinggalkan dan dipisahkan oleh kematian. Penyakit tersebut hilang bersama maut yang menjemput dia, selesai sudah penyakitnya. Akan tetapi kalau dosa, suatu penyakit, yang apabila kita tidak obati ketika kita masih hidup, maka penyakit ini akan kita bawa terus ke alam kubur, ke alam mahsyar, dan ke hari-hari di akherat lainnya yang tidak ada putus-putusnya.
Namun orang yang mengobati dosa ketika dia masih hidup, maka dia akan kembali ketempat yang baik, karena balik ke akhirat tanpa membawa penyakit. Majelis kita dimalam hari ini bukanlah hanya sekedar majelis pengajian, namun termasuk majelis pengampunan. Dimana orang yang hadir dimalam hari ini akan mendapatkan pengampunan dari Allah subhanahu wa ta'ala, bahkan ketika dia berdiri semua keburukan-keburukan yang lalu akan Allah gantikan dengan kebaikan-kebaikan dari sisi Allah subhanahu wa ta'ala. Maka majelis seperti ini harus dihidupkan dimana-mana, di semua tempat, agar kita tidak di ombang-ambingkan oleh keadaaan. Jadi kehidupan yang paling dicintai Allah subhanahu wa ta'ala di dunia ini adalah kehidupan yang mencontoh kehidupan Rasullullah shalalallahu 'alaihi wasallam. Atas perkara ini, Allah subhanahu wa ta'ala perintahkan Nabi shalalallahu 'alaihi wasallam untuk mengumumkan dan meng i'lankan kepada ummat :
قُلْ إِن كُنتُمْ تُحِبُّونَ اللَّهَ فَاتَّبِعُونِي يُحْبِبْكُمُ اللَّهُ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ ۗ وَاللَّهُ غَفُورٌ رَّحِيمٌ
"Katakanlah: "Jika kamu (benar-benar) mencintai Allah, ikutilah aku, niscaya Allah mengasihi dan mengampuni dosa-dosamu." Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang." (QS. Ali Imran : 31)
"Qul inkuntum tuhibuunallaah…" : artinya "Apakah kalian benar-benar mencintai Allah ?"
Ini karena cinta ada 2 yaitu :
1. Cinta yang Shadiq : Cinta yang benar
2. Cinta yang Kadzib : Cinta yang palsu
"Ana yuhibbullaah" artinya "saya cinta kepada Allah."
Kata-kata yuhibbu, mencintai, kalau hanya sekedar perkataan, maka ini hanya getaran di bibir saja. Jika hanya perkataan ini saja, maka dari anak kecil, orang gila, bahkan burung beo pun bisa mengatakan ini. Benarkah kita mencintai Allah subhanahu wa ta'ala? Maka ini ada persyaratan dan ada masyruk. Persyaratannya adalah :
"Fattabi'uunii" artinya : "Ikutilah Aku, Rasullullah shallallahu 'alaihi wasallam"
Jadi orang yang tidak mengikuti Rasullullah shallallahu 'alaihi wasallam, walaupun dia mengucapkan berjuta-juta kali, "ana yuhibbullaah", artinya "aku mencintai Allah", maka dia akan termasuk golongan para pencinta palsu. Maka hari ini kita harus jujur kepada Allah subhanahu wa ta'ala bahwa mulai hari ini kita akan tarik kehidupan Rasullullah shallallahu 'alaihi wasallam ini dan akan kita letakkan kedalam kehidupan kita. Kalau sudah demikian, maka Allah subhanahu wa ta'ala berjanji :
"Yuhbibkumullaah" artinya : "Allah akan Mencintai kamu".
Kalau kita sudah ikut jalannya Rasullullah shallallahu 'alaihi wasallam dan kehidupan Rasullullah shallallahu 'alaihi wasallam, baru Allah akan jatuh cinta kepada kita. Lalu apa keuntungannya dicintai Allah :
"Fayaghfirlakum Dzunuubakum" artinya : "Allah akan mengampuni dosa-dosa kamu"
Allah akan mengampuni kita, membersihkan kita dari dosa-dosa, digugurkan, walaupun sebanyak buih dilautan. Maka kita akan seperti bayi yang terlahir kembali dari perut ibunya, bersih dari dosa-dosa. Kehidupan sunnah di malam hari ini, dan tekad kita kedepan, akan menyebabkan kita seperti seorang pengantin baru yang duduk di pelaminan. Dimana orang-orang akan mengucapkan selamat kepada kita, "Selamat menempuh hidup baru." Begitu pula para malaikat akan berduyun-duyun mengucapkan selamat kepada kita, "Selamat menempuh kehidupan baru", yaitu kehidupan dengan Sunnah Rasullullah shallallahu 'alaihi wasallam.
Jika kehidupan Rasullullah shallallahu 'alaihi wasallam ini ditinggalkan, maka akan timbul masalah-masalah yang besar dalam kehidupan kita. Kita akan menjadi mudah terkesan dengan keadaan. Kita akan jauh dari kebahagiaan karena sudah melenceng dari sunnah. Kehidupan Nabi shallallahu 'alaihi wasallam ini adalah azas daripada kehidupan di dunia ini. Maka kehidupan Rasullullah shallallahu 'alaihi wasallam harus dikaji, bagaimana kehidupan Rasullullah shallallahu 'alaihi wasallam ada dalam kehidupan kita ? Kenapa kehidupan Rasullullah shallallahu 'alaihi wasallam ini adalah kehidupan yang paling dicintai Allah subhanahu wa ta'ala ?
Tertib kehidupan Rasullullah shallallahu 'alaihi wasallam ini adalah tertib daripada turunnya Kitab Suci Al Quran. Ketika Rasullullah shallallahu 'alaihi wasallam sebelum diangkat menjadi rasul, semua orang senang dan suka kenapa Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, bahkan sampai dibilang "Al Amin", artinya "Orang yang Terpercaya", atau "Yang Jujur". Sehingga semua orang percaya kepada Nabi shallallahu 'alaihi wasallam. Sifat Nabi shallallahu 'alaihi wasallam ini, jika dititipkan atau diamanahkan sesuatu, maka Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam akan mengembalikan barang yang dititipkan ini persis, tidak mengurangi apapun, pengembalian yang utuh kepada si pemilik. Berita tentang kejujuran Nabi shallallahu 'alaihi wasallam menyebar kesemua orang, sehingga dari setiap mulut mengatakan, "Al Amin….Al Amin".
Kisah Nabi shallallahu 'alaihi wasallam :
Suatu ketika ada pertengkaran hebat antar suku selama 3 hari 3 malam di Mekkah, yang dipertengkarkan adalah suku mana yang paling berhak mengangkat batu Hajar Aswad ini ke atas Ka'bah ketika selesai renovasi. Setiap suku merasa merekalah yang paling berhak untuk meletakkan batu Hajar Aswad di Ka'bah. Akhirnya mereka bermusyawarah untuk mencari mufakat, karena mereka merasa sudah menghabiskan banyak waktu untuk bertengkar. Hasil keputusan musyawarah adalah menunjuk satu orang yang pertama kali masuk masjid sebagai hakim mereka. Atas kehendak Allah subhanahu wa ta'ala, ternyata secara tiba-tiba yang masuk ke masjid pertama kali ini adalah Rasullullah shallallahu 'alaihi wasallam. Begitu Rasullullah shallallahu 'alaihi wasallam masuk semuanya bersepakat, "ini adalah al amin….ini adalah al amin." Mereka berkata, "dialah yang paling berhak menghakimi kita dalam menyelesaikan sengketa ini dan menentukan siapa yang pantas meletakkan Hajar Aswad ke tempatnya di Ka'bah." Setelah Nabi shallallahu 'alaihi wasallam masuk, mereka lalu meminta Nabi shallallahu 'alaihi wasallam untuk ikut bermusyawarah dengan mereka. Mereka curhat kepada Nabi shallallahu 'alaihi wasallam tentang masalah yang mereka hadapi dan meminta Nabi shallallahu 'alaihi wasallam menjadi hakim atas masalah tersebut. Asbab daripada sifat Nabi shallallahu 'alaihi wasallam yang cerdas, bijak, dan amanah, maka Nabi shallallahu 'alaihi wasallam meminta selendang kepada mereka peserta musyawarah. Lalu dari selendang tersebut diletakkanlah batu Hajar Aswad ini ditengah.
Ke empat suku yang bersengketa diminta oleh Rasullullah shallallahu 'alaihi wasallam untuk memegang setiap sudut dari selendang tersebut dan mengangkatnya untuk diletakkan di Ka'bah. Maka asbab ini selesailah seluruh masalah sengketa dan pertengkaran oleh para suku tersebut. Maka gegap gempita semua orang berteriak, "Inilah Al Amin…. Inilah Al amin." Siapa orang yang tidak senang dipuji ? siapa yang tidak senang dirinya mendapatkan gelar yang baik ? Akan tetapi pujian dan celaan semua ini datangnya dari Allah, sebagai ujian kepada Nabi shallallahu 'alaihi wasallam.
Maka ketika Nabi shallallahu 'alaihi wasallam berkhalwat ke gua Hira', Nabi shallallahu 'alaihi wasallam diperintahkan membaca surat pertama yaitu Al Alaq ayat 1 :

اقْرَأْ بِاسْمِ رَبِّكَ الَّذِي خَلَقَ
"Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu Yang menciptakan. " (QS. Al 'Alaq : 1)

Bersambung ke "Iqro" artinya : bacalah...

Hajar Aswad merupakan Super Konduktor

Encyclopedia Americana menulis : "…Sekiranya orang2 Islam berhenti melaksanakan thawaf ataupun shalat di muka bumi ini, niscaya akan terhentilah perputaran bumi kita ini, karena rotasi dari super konduktor yg berpusat di Hajar Aswad, tidak lagi memencarkan gelombang elektromagnetik.

Menurut hasil penelitian dari 15 Universitas : menunjukkan Hajar Aswad adalah batu meteor yg mempunyai kadar logam yg sangat tinggi, yaitu 23.000 kali dari baja yg ada.

Beberapa astronot yg mengangkasa melihat suatu sinar yg teramat terang mememancar dari bumi, dan setetlah diteliti ternyata bersumber dari Bait Allah atau Ka'bah. Super konduktor itu adalah Hajar Aswad, yg berfungsi bagai mikrofon yg sdg siaran dan jaraknya mencapai ribuan mil jangkauan siarannya.

Prof Lawrence E Yoseph – Fl Whiple menulis : "…Sungguh kita berhutang besar kpd orang Islam, shalat, tawaf dan tepat waktu menjaga super konduktor itu…"Subhanallah, Alhamdulillah, Laa Illaha illallah, Allahu Akbar.

Betapa bergetar hati kita melihat dahsyatnya gerakan thawaf haji & Umroh.

Sumber : Islamic Motivation

4 ALASAN BELUM SIAP NIKAH

-----Original Message-----
From: wongkonsel@gmail.com
Date: Sun, 30 Dec 2012 07:42:36
To: Nksc<kenkon@groups.facebook.com>
Reply-To: wongkonsel@gmail.com
Subject: 4 ALASAN BELUM SIAP NIKAH

1. Belum Bekerja

Inilah masalah klasik seputar menikah, terutama bagi pihak pemuda. Ketika sudah merasa cocok dengan seorang muslimah, dan jika ditunda-tunda bisa berakibat buruk, ternyata si Pemuda belum punya pekerjaan untuk menghidupi keluarga kelak. "mau dikasih makan apa anak dan istri kamu, dikasih cinta doang ?!?" Begitulah perkataan sinis yang senantiasa terngiang-ngian g ditelinganya.

Seorang laki-laki memang merupakan tulang punggung dalam sebuah keluarga. Menghidupi seluruh anggota keluarga adalah tangging jawabnya. Rasulullah bersabda, yang artinya,

"Bertaqwalah kepada Allahdalam memperlakukan wanita. Sebab kamu mengambilnya dengan amanat allah dan farjinya menjadi halal bagi kamu dengan kalimat Allah. (Menjadi) kewajiban kamu untuk memberi rizki dan pakaiannya dengan cara yang baik." (HR.Muslim)

Dengan demikian, penghasilan dalam suatu keluarga memang diperlukan. Namun sebenarnya, tidak berarti belum kerja kemudian tidak boleh menikah. Allah SWT berfirman, yang artinya,

"Dan nikahkanlah orang-orang yang sendirian (belum menikah) diantara kamu, dan orang-orang yang layak menikah dari hamba-hamba sahayamuyang lelaki dan hamba-hamba sahayamu yang perempuan. Jika mereka miskin, Allah akan memampukan mereka dengan karunia-Nya. Dan Allah Maha Luas (Pemberian-Nya) lagi Maha Mengetahui." (Surat An-Nur : 32)

Penghasilan bisa dicari setelah menikah. Yang pertama kali harus dilakukan adalah percaya dan yakin akan janji Allah pada firman-Nya di atas. Tak sedikit pemuda yang susah mencari kerja sebelum menikah, tapi setelah menikah ternyata banyak tawaran kerja dan peluang kerja.

Sebagai persiapan sebelum menikah, kesungguhan dalam menuntut ilmu dunia agar kelak mudah mendapatkan penghidupan yang baik pula untuk dilakukan. Walaupun tak selamanya relevan, kuliah yang baik dan dan prestasi yang bagus masih merupakan suatu modal yang dapat diandalkan dalam mencari kerja. Bagaimana kalau kuliah sudah terlanjur tidak karuan ? Jika sudah begini perlu juga pegang prinsip bahwa pekerjaan kelak tidak harus sesuai dengan bidang yang dipelajari saat ini. Banyak yang dapat rejeki lumayan dari bekerja dalam suatu bidang yang dulu tidak pernah dipelajari dalam jenjang pendidikan formal.

Persiapan lain yang bisa dilakukan adalah kuliah sambil kerja. Sembari menabung, juga bisa untuk jaga-jaga apabila ketika lulus nanti tidak langsung diterima bekerja sesuai bidang yang dipelajari.

2. Belum Lulus

Berbeda dengan yang pertama, masalah yang satu ini bisa menjadi penghalang bagi pihak pemuda dan pemudi. Mungkin seseorang sudah bekerja atau sudah punya prinsip untuk mencari kerja setelah menikah namun ia ragu untuk menikah gara-gara belumlulus kuliah. Bisa jadi pula yang punya alasan seperti ini sang pemudi pujaan hatinya. Bayangan kuliah sambil menikah baginya tampak menyeramkan. Kuliah sambil mengurus diri sendiri saja sudah repot apalagi jika harus ditambah tanggung jawab mengurus orang lain. Ditambah kalau si buah hati sudah lahir dan belum juga lulus kuliah, tampaknya akan tambah repot.

Sebenarnya, menikah tidaklah selalu mengganggu kuliah. Malahan hadirnya pendamping hidup baru bisa menambah semangat utuk belajar. Bisa jadi, sebelum menikah malas-malasan belajarnya, ketika sudah menikah malah tambah semangat dan tambah rajin untuk belajar. Tidak sedikit yang mengalami perubahan demikian, apalagi secara peraturan akademik seorang mahasiswa sudah diperbolehkan untuk menikah. Seorang mahasiswa sudah tidak dianggap ABG (Anak Baru Gede) lagi, tapi AUG (Anak Udah Gede) alias sudah dewasa. Seorang yang sudah dewasa dianggap sudah bisa bertanggung jawab apa yang menjadi pilihan hidupnya.

Memang benar untuk tetap mengadakan persiapan jika mengambil jalan menikah di saat masih kuliah. Yang pertama harus disadari adalah bahwa hidup berkeluarga adalah berbeda dengan hidup sendirian. Tidak pantas jika orang yang sudah menikah tetap bebas, lepas, menelantarkan keluarganya sebagaimana dulu bisa ia lakukan ketika masih lajang. Orang yang menikah sambil kuliah juga harus pandai-pandai mengatur waktu antara tanggung jawabnya dalam keluarga dan dalam belajar. Selain waktu, manajemen pemikiran juga solid, karena begitu menikah masalah-masalah dulu yang belum ada mendadak bermunculan secara serentak. Bagaimana memahami pasangan hidup baru, bagaimana jika hamil dan melahirkan, bagaimana mendidik anak, bagaimana mencari rumah -nebeng mertua atau cari kontrakan-, bagaimana bersikap kepada mertua, tetangga dan lain-lain, apalagi masih harus memikirkan pelajaran.

3. Belum Cocok
Mungkin pula sudah lulus, sudah kerja, sudah berusaha cari calon pasangan tapi merasa belum menemukan pasangan yang cocok, sehingga belum jadi menikah pula, padahal sudah hampir tidak tahan ! Ini juga merupakan masalah yang bisa datang dari kedua belah pihak, baik pihak pemuda maupun pemudi. Kecocokan memang diperlukan. yang jadi ertimbangan dasar dan awal tetntu saja faktor agama, yaitu aqidah dan akhlaknya. Allah berfirman, yang artinya :

"Mereka (perrempuan-per empuan mukmin) tidak halal bagi laki-laki kafir. Dan laki-laki kafir pun tidak halal bagi mereka." (Al-Mumtahanah : 10)

Rasulullah juga bersabda, "Wanita itu dinikahi karena 4 hal : karena kecantikannya, karena keturunannya, karena kekayaannya, dan karena agamanya. Menangkanlah dengan memilih agamanya maka taribat yadaaka (kembali kepada fitrah atau beruntung)." (HR. Al-Bukhari, Muslim, dan lain-lain)

Keadaan yang lain adalah nomor dua setelah pertimbangan agama. Namun kebanyakan di sinilah ketidakcocokann ya. Sudah dapat yang agamanya bagus tapi kok nggak cocok pekerjaannya, nggak cocok latar belakang pendidikannya, nggak cocok hobinya, warna matanya kok begitu, pakai kacamata, kok hidungnya...dan lain-lain.

Kalau mau mencari kekurangan tiap orang pasti punya kekurangan karena tidak ada manusia yang diciptakan secara sempurna. Sudah cantik, kaya, keturunan bangsawan, pandai, rajin, keibuan, penyayang, tidak pernah berbuat salah.
Ketika seorang pemuda atau pemudi sudah mau menikah, memang seharusnya cari tahu dulu tentang calon pasangan hidupnya ke sahabatnya, saudaranya atau ustadznya, atau yang lainnya, baik kelebihan maupu kekurangannya. Jika sudah tahu, tanyakan pada diri sendiri, apakah bisa menerima dan memaklumi kekurangan serta kelebihan si dia. Rasulullah bersabda, yang artinya,

"Janganlah seorang mukmin laki-laki membenci mukmin perempuan. Bila dia membencinya dari satu sisi, tapi akan menyayang dari sisi lain." (HR.Muslim)

Jadi, jangan hanya melihat kekurangannya saja, tapi juga perlu melihat kelebihannya. Ketika kekurangan sudah bisa diterima, kelebihan akan lebih bisa menimbulkan perasaan suka. Karea itu, jangan sampai sulit nikah karena dibikin sendiri.

4. Belum Mantap

Masalah satu ini juga bisaterjadi pada tiap orang pihak pemuda, pihak pemudi, baik yang sudah kerja atau yang belum, baik sudah lulus atau belum. Pertama kali, perlu diselidiki belum mantapnya itu karena apa, karena tak sedikit yang beralasan belum mantap, ketika ditelusuri larinya juga menuju ketiga masalah 'belum' di atas.

Namun ada juga yang belum mantap karena memang merasa persiapan dirinya kurang baik ilmu tentang pernikahan, keluarga, dan pernik-pernik di sekitarnya. Orang seperti ini malah tidak memusingkan masalah ketiga 'belum' di atas, karena memang dia merasa belum siap dan belum mampu.

Solusinya tidak lain adalah mementapkan dan mempersiapkan diri. Hal ini bisa ditempuh lewat menuntut ilmu tentang pernikahan, dan keluarga dan juga jangan lupa SHOLAT ISTIKHOROH ,karena itu cara terbaik untuk memilih pasangan Hidup.

Pengaruh Al-quran terhadap organ tubuh

Ada menyeruak perhatian yang begitu besar terhadap kekuatan membaca Al-Quran, dan yang terlansir di dalam Al-Qur'an, dan pengajaran Rasulullah. Dan sampai beberapa waktu yang belum lama ini, belum diketahui bagaimana mengetahui dampak Al-Qur'an tersebut kepada manusia. Dan apakah dampak ini berupa dampak biologis ataukah dampak kejiwaan, atakah malah keduanya, biologis dan kejiwaan.
Maka, untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan ini, kami memulai sebuah penelitian tentang Al-Quran dalam pengulangan-pengulangan "Akbar" di kota Panama wilayah Florida. Dan tujuan pertama penelitian ini adalah menemukan dampak yang terjadi pada organ tubuh manusia dan melakukan pengukuran jika memungkinkan. Penelitian ini menggunakan seperangkat peralatan elektronik dengan ditambah komputer untuk mengukur gejala-gejala perubahan fisiologis pada responden selama mereka mendengarkan bacaan Al-Quran. Penelitian dan pengukuran ini dilakukan terhadap sejumlah kelompok manusia:
• Muslimin yang bisa berbahasa Arab.
• Muslimin yang tidak bisa berbahasa Arab
• Non-Islam yang tidak bisa berbahasa Arab.
Pada semua kelompok responden tersebut dibacakan sepotong ayat Al-Quran dalam bahasa Arab dan kemudian dibacakan terjemahnya dalam bahasa Inggris.
Dan pada setiap kelompok ini diperoleh data adanya dampak yang bisa ditunjukkan tentang Al-Quran, yaitu 97% percobaan berhasil menemukan perubahan dampak tersebut. Dan dampak ini terlihat pada perubahan fisiologis yang ditunjukkan oleh menurunnya kadar tekanan pada syaraf secara spontanitas. Dan penjelasan hasil penelitian ini aku presentasikan pada sebuah muktamar tahunan ke-17 di Univ. Kedokteran Islam di Amerika bagian utara yang diadakan di kota Saint Louis Wilayah Mizore, Agustus 1984.
Dan benar-benar terlihat pada penelitian permulaan bahwa dampak Al-Quran yang kentara pada penurunan tekanan syaraf mungkin bisa dikorelasikan kepada para pekerja: Pekerja pertama adalah suara beberapa ayat Al-Quran dalam Bahasa Arab. Hal ini bila pendengarnya adalah orang yang bisa memahami Bahasa Arab atau tidak memahaminya, dan juga kepada siapapun (random). Adapun pekerja kedua adalah makna sepenggal Ayat Al-Quran yang sudah dibacakan sebelumnya, sampai walaupun penggalan singkat makna ayat tersebut tanpa sebelumnya mendengarkan bacaan Al-Quran dalam Bahasa Arabnya.
Adapun Tahapan kedua adalah penelitian kami pada pengulangan kata "Akbar" untuk membandingkan apakah terdapat dampak Al-Quran terhadap perubahan-perubahan fisiologis akibat bacaan Al-Quran, dan bukan karena hal-hal lain selain Al-Quran semisal suara atau lirik bacaan Al-Quran atau karena pengetahun responden bahwasannya yang diperdengarkan kepadanya adalah bagian dari kitab suci atau pun yang lainnya.
Dan tujuan penelitian komparasional ini adalah untuk membuktikan asumsi yang menyatakan bahwa "Kata-kata dalam Al-Quran itu sendiri memiliki pengaruh fisiologis hanya bila didengar oleh orang yang memahami Al-Quran . Dan penelitian ini semakin menambah jelas dan rincinya hasil penelitian tersebut.
Peralatan.
Peralatan yang digunakan adalah perangkat studi dan evaluasi terhadap tekanan syaraf yang ditambah dengan komputer jenis Medax 2002 (Medical Data Exuizin) yang ditemukan dan dikembangkan oleh Pusat Studi Kesehatan Univ. Boston dan Perusahaan Dafikon di Boston. Perangkat ini mengevaluasi respon-respon perbuatan yang menunjukkan adanya ketegangan melalui salah satu dari dua hal: (i) Perubahan gerak nafas secara langsung melalui komputer, dan (ii) Pengawasan melalui alat evaluasi perubahan-perubahan fisiologis pada tubuh. Perangkat ini sangat lengkap dan menambah semakin menguatkan hasil validitas hasil evaluasi.
Subsekuen:
• Program komputer yang mengandung pengaturan pernafasan dan monitoring perubahan fisiologis dan printer.
• Komputer Apple 2, yaitu dengan dua floppy disk, layar monitor dan printer.
• Perangkat monitoring elektronik yang terdiri atas 4 chanel: 2 canel untuk mengevaluasi elektrisitas listrik dalam otot yang diterjemahkan ke dalam respon-respon gerak syaraf otot; satu chanel untuk memonitor arus balik listrik yang ke kulit; dan satu chanel untuk memonitor besarnya peredaran darah dalam kulit dan banyaknya detak jantung dan suhu badan.
Berdasarkan elektrisitas listrik dalam otot-otot, maka ia semakin bertambah yang menyebabkan bertambahnya cengkeraman otot. Dan untuk memonitor perubahan-perubahan ini menggunakan kabel listrik yang dipasang di salah satu ujung jari tangan.
Adapun monitoring volume darah yang mengalir pada kulit sekaligus memonitor suhu badan, maka hal itu ditunjukkan dengan melebar atau mengecilnya pori-pori kulit. Untuk hal ini, menggunakan kabel listrik yang menyambung di sekitar salah satu jari tangan. Dan tanda perubahan-perubahan volume darah yang mengalir pada kulit terlihat jelas pada layar monitoryang menunjukkan adanya penambahan cepat pada jantung. Dan bersamaan dengan pertambahan ketegangan, pori-pori mengecil, maka mengecil pulalah darah yag mengalir pada kulit, dan suhu badan, dan detak jantung.
Metode dan Keadaan yang digunakan:
Percobaan dilakukan selama 210 kali kepada 5 responden: 3 laki-laki dan 2 perempuan yang berusia antara 40 tahun dan 17 tahun, dan usia pertengahan 22 tahun.
Dan setiap responden tersebut adalah non-muslim dan tidak memahami bahasa Arab. Dan percobaan ini sudah dilakukan selama 42 kesempatan, dimana setiap kesempatannya selama 5 kali, sehingga jumlah keseluruhannya 210 percobaan. Dan dibacakan kepada responden kalimat Al-Quran dalam bahasa Arab selama 85 kali, dan 85 kali juga berupa kalimat berbahasa Arab bukan Al-Quran. Dan sungguh adanya kejutan/shock pada bacaan-bacaan ini: Bacaan berbahasa Arab (bukan Al-Quran) disejajarkan dengan bacaan Al-Quran dalam lirik membacanya, melafadzkannya di depan telingga, dan responden tidak mendengar satu ayat Al-Quran selama 40 uji-coba. Dan selama diam tersebut, responden ditempatkan dengan posisi duduk santai dan terpejam. Dan posisi seperti ini pulalah yang diterapkan terhadap 170 uji-coba bacaan berbahasa Arab bukan Al-Quran.
Dan ujicoba menggunakan bacaan berbahasa Arab bukan Al-Quran seperti obat yang tidak manjur dalam bentuk mirip seperti Al-Qur'an, padahal mereka tidak bisa membedakan mana yang bacaan Al-Qur'an dan mana yang bacaan berbahasa Arab bukan Al-Qur'an. Dan tujuannya adalah utuk mengetahui apakah bacaan Al-Qur'an bisa berdampak fisiologis kepada orang yang tidak bisa memahami maknanya. Apabila dampak ini ada (terlihat), maka berarti benar terbukti dan dampak tidak ada pada bacaan berbahasa Arab yang dibaca murottal (seperti bacaan Imam Shalat) pada telinga responden.
Adapun percobaan yang belum diperdengarkan satu ayat Al-Quran kepada responden, maka tujuannya adalah untuk mengetahui dampak fisiologis sebagai akibat dari letak/posisi tubuh yang rileks (dengan duduk santai dan mata terpejam).
Dan sungguh telah kelihatan dengan sangat jelas sejak percobaan pertama bahwasannya posisi duduk dan diam serta tidak mendegarkan satu ayat pun, maka ia tidak mengalami perubahan ketegangan apapun. Oleh karena itu, percobaan diringkas pada tahapan terakhir pada penelitian perbandingan terhadap pengaruh bacaan Al-Quran dan bacaan bahasa Arab yang dibaca murottal seperti Al-Quran terhadap tubuh.
Dan metode pengujiannya adalah dengan melakukan selang-seling bacaan: dibacakan satu bacaan Al-Quran, kemudian bacaan vahasa Arab, kemudian Al-Quran dan seterusnya atau sebaliknya secara terus menerus.
Dan para responden tahu bahwa bacaan yang didengarnya adalah dua macam: Al-Quran dan bukan Al-Quran, akan tetapi mereka tidak mampu membedakan antara keduanya, mana yang Al-Quran dan mana yang bukan.
Adapun metode monitoring pada setiap percobaan penelitian ini, maka hanya mencukupkan dengan satu chanel yaitu chanel monitoring elektrisitas listrik pada otot-otot, yaitu dengan perangkat Midax sebagaimana kami sebutkan di atas. Alat ini membantu menyampaikan listrik yang ada di dahi.
Dan petunjuk yang sudah dimonitor dan di catat selama percobaan ini mengadung energi listrik skala pertengahan pada otot dibandingkan dengan kadar fluktuasi listrik pada waktu selama percobaan. Dan sepanjang otot untuk mengetahui dan membandingkan persentase energi listrik pada akhir setiap percobaan jika dibandingkan keadaan pada awal percobaan. Dan semua monitoring sudah dideteksi dan dicatat di dalam komputer.
Dan sebab kami mengutamakan metode ini untuk memonitor adalah karena perangkat ini bisa meng-output angka-angka secara rinci yang cocok untuk studi banding, evaluasi dan akuntabel..
Pada satu ayat percobaan, dan satu kelompok percobaan perbandingan lainnya mengandung makna adanya hasil yang positif untuk satu jenis cara yang paling kecil sampai sekecil-kecilnya energi listrik bagi otot. Sebab hal ini merupakan indikator bagusnya kadar fluktuasi ketegangan syaraf, dibandingkan dengan berbagai jenis cara yang digunakan responden tersebut ketika duduk.
Hasil Penelitian.
Ada hasil positif 65% percobaan bacaan Al-Quran. Dan hal ini menunjukkan bahwa energi listrik yang ada pada otot lebih banyak turun pada percobaan ini. Hal ini ditunjukkan dengan dampak ketegangan syaraf yang terbaca pada monitor, dimana ada dampak hanya 33 % pada responden yang diberi bacaan selain Al-Qur'an.
Pada sejumlah responden, mungkin akan terjadi hasil yang terulang sama, seperti hasil pengujian terhadap mendengar bacaan Al-Quran. Oleh karena itu, dilakukan ujicoba dengan diacak dalam memperdengarkannya (antara Al-Quran dan bacaan Arab) sehingga diperoleh data atau kesimpulan yang valid.
Pembahasan Hasil Penelitian dan Kesimpulan.
Sungguh sudah terlihat jelas hasil-hasil awal penelitian tentang dampak Al-Quran pada penelitian terdahulu bahwasanya Al-Quran memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap syaraf dan mungkin bisa dicatat pengaruh ini sebagai satu hal yang terpisah, sebagaimana pengaruh inipun terlihat pada perubahan energi listrik pada otot-otot pada organ tubuh. dan perubah-perubahan yang terjadi pada kulit karena energi listrik, dan perubahan pada peredaran darah, perubahan detak jantung, voleme darah yang mengalir pada kulit, dan suhu badan.
Dan semua perubahan ini menunjukan bahwasanya ada perubahan pada organ-organ syaraf otak secara langsung dan sekaligus mempengaruhi organ tubuh lainnya. Jadi, ditemukan sejumlah kemungkinan yang tak berujung ( tidak diketahui sebab dan musababnya) terhadap perubahan fisiologis yang mungkin disebabkan oleh bacaan Al-Quran yang didengarkannya.
Oleh karena itu sudah diketahui oleh umum bahwasanya ketegangan-ketegangan saraf akan berpengaruh kepada dis-fungsi organ tubuh yang dimungkinkan terjadi karena produksi zat kortisol atau zat lainnya ketika merespon gerakan antara saraf otak dan otot. Oleh karena itu pada keadaan ini pengaruh Al-Quran terhadap ketegangan saraf akan menyebabkan seluruh badannya akan segar kembali, dimana dengan bagusnya stamina tubuh ini akan menghalau berbagai penyakit atau mengobatinya. Dan hal ini sesuai dengan keadaan penyakit tumor otak atau kanker otak.
Juga, hasil uji coba penelitian ini menunjukan bahwa kalimat-kalimat Al-Quran itu sendiri memeliki pengaruh fisiologis terhadap ketegangan organ tubuh secara langsung, apalagi apabila disertai dengan mengetahui maknanya.
Dan perlu untuk disebutkan disini bahwasanya hasil-hasil penelitian yang disebutkan diatas adalah masih terbatas dan dengan responden yang juga terbatas.

Kamu, Tulang Rusukku

WANITA: Menurut kamu, saya ini siapa?
LELAKI: (Berfikir sejenak, lalu menatap WANITA dengan pasti)
Kamu, tulang rusukku! Kerana Allah melihat bahawa Adam kesepian. Saat Adam sedang lena tidur, Allah mengambil rusuk Adam dan menciptakan Hawa. Semua LELAKI mencari tulang rusuknya yang hilang dan saat menemukan wanita untuknya, tidak lagi merasakan sakit di hatinya….

Setelah menikah, pasangan itu mengalami masa yang indah dan manis untuk sementara.
Setelah itu, pasangan muda ini mulai tenggelam dalam kesibukan masing-masing dan kelelahan hidup yang ada. Hidup mereka menjadi membosankan. Kenyataan hidup yang kejam membuat mereka mulai menyisihkan impian dan cinta satu sama lain. Mereka mulai bertengkar dan pertengkaran itu mulai menjadi semakin panas.

Pada suatu hari pada akhir sebuah pertengkaran WANITA lari keluar rumah. Saat tiba di seberang jalan, dia berteriak 'Kamu tidak cinta saya lagi!!!'. LELAKI sangat membenci ketidakdewasaan- WANITA dan secara spontan juga berteriak 'Saya menyesali pernikahan ini! Kamu ternyata bukan tulang rusukku!!!'

Tiba-tiba WANITA terdiam, dan berdiri kaku untuk beberapa saat. LELAKI menyesali akan apa yang sudah dia katakan, tetapi seperti air yang telah tertumpah tidak mungkin untuk diambil kembali. Dengan berlinang air mata, WANITA kembali ke rumah dan mengambil barang-barangny-a, bertekad untuk berpisah. 'Kalau saya bukan tulang rusukmu, biarkan saya pergi. Biarkan kita berpisah dan mencari pasangan sejati masing-masing' .

Lima tahun berlalu.
LELAKI masih belum menikah, tetapi berusaha mencari kabar akan kehidupan WANITA. WANITA pernah ke luar negeri tetapi sudah kembali. Dia pernah menikah dengan seorang asing dan bercerai. LELAKI agak kecewa jika mengetahui WANITA tidak menunggu, sepertinya. Dan di tengah malam yang sunyi, dia meminum kopinya dan merasakan sakit di hatinya. Tetapi LELAKI tidak sanggup mengakui bahwa dia merindukan WANITA.

Suatu hari, mereka akhirnya bertemu kembali. Di airport, tempat di mana banyak terjadi pertemuan dan perpisahan, mereka dipisahkan hanya oleh sebuah dinding pembatas.
LELAKI: Apa kabar?
WANITA: Baik… Kamu sudah menemui tulang rusukmu yang hilang?
LELAKI: Belum.
WANITA: Saya akan terbang ke New York dengan penerbangan berikut. Saya akan kembali 2 minggu lagi. Telepon saya kalau kamu ada waktu. Kamu tahu nombor telepon saya kan ? Tidak ada yang berubah.
WANITA tersenyum manis, berlalu mengucapkan 'Selamat tinggal..'

Satu minggu kemudian, LELAKI menerima kabar WANITA adalah salah seorang korban Menara WTC. Malam itu, sekali lagi, LELAKI meneguk kopinya dan kembali merasakan sakit dihatinya. Akhirnya dia sadar bahwa sakit itu adalah karena WANITA, tulang rusuknya sendiri yang telah dengan bodohnya dia patahkan.
Kita melampiaskan 99% kemarahan walau kepada orang yang paling kita cintai. Dan akibatnya adalah penyesalan. Seringkali penyesalan itu datang di kemudiannya, akibatnya setelah kita menyadari kesalahan kita, semua sudah terlambat… Karena itu, jagalah dan sayangilah orang yang dicintai dengan sepenuh hati…

Sebelum mengucapkan sesuatu berfikirlah dahulu,apakah kata-kata yang kau ucapkan akan menyakiti orang yang dicintai? Kira merasakan akan menyakitinya, sebaiknya jangan pernah dikatakan. Karena semakin besar risiko untuk kehilangan orang yang dicintai. Jadi berpikirlah, apakah kata-kata yang akan diucapkan sebanding dengan akibat yang akan diterima??

Tak perlu mencari teman secantik BALQIS,
Jika diri tak seindah SULAIMAN,
Mengapa mengharap teman setampan YUSUF,
Jika kasih tak setulus ZULAIKHA,
Tak perlu diri menjadi seteguh IBRAHIM,
Jika tak sekuat SARAH,
Mengapa didamba teman hidup seistimewa KHADIJAH,
Jika diri tak se sempurna RASULULLAH S.A.W

manfaatdari berdzikir kepada Allah

menurut Ibnu al-Qoyyim
Rahimahullah ada 73 manfaat
dari berdzikir kepada Allah
diantaranya :

1. Mengusir setan dan
menjadikannya kecewa.
2. Membuat Allah Ridho'.
3. Menghilangkan rasa
sedih,dan gelisah dari hati
manusia.
4. Membahagiakan dan
melapangkan hati.
5. Menguatkan hati dan
badan.
6. Menyinari wajah dan hati.
7. Membuka lahan rezeki.
8. Menghiasi orang yang
berdzikir dengan pakaian
kewibawaan, disenangi dan
dicintai manusia
9. Melahirkan kecintaan.
10. Mengangkat manusia ke
maqam ihsan.
11. Melahirkan inabah, ingin
kembali kepada Allah.
12. Orang yang berdzikir
dekat dengan Allah.
13. Pembuka semua pintu
ilmu.
14. Membantu seseorang
merasakan kebesaran Allah.
15. Menjadikan seorang
hamba disebut disisi Allah.
16. Menghidupkan hati.
17. Menjadi makanan hati dan
ruh.
18. Membersihkan hati dari
kotoran.
19. Membersihkan dosa.
20. Membuat jiwa dekat
dengan Allah.
21. Menolong hamba saat
kesepian.
22. Suara orang yang berdzikir
dikenal di langit tertinggi.
23. Penyelamat dari azab
Allah.
24. Menghadirkan
ketenangan.
25. Menjaga lidah dari
perkataan yang dilarang.
26. Majlis dzikir adalah
majlis malaikat.
27. Mendapatkan berkah
Allah dimana saja.
28. Tidak akan merugi dan
menyesal di hari kiamat.
29. Berada dibawah naungan
Allah dihari kiamat.
30. Mendapat pemberian yang
paling berharga.
31. Dzikir adalah ibadah yang
paling afdhal.
32. Dzikir adalah bunga dan
pohon surga.
33. Mendapat kebaikan dan
anugerah yang tak terhingga.
34. Tidak akan lalai terhadap
diri dan Allah pun tidak
melalaikannya.
35. Dalam dzikir tersimpan
kenikmatan surga dunia.
36. Mendahului seorang
hamba dalam segala situasi dan
kondisi.
37. Dzikir adalah cahaya di
dunia dan ahirat.
38. Dzikir sebagai pintu
menuju Allah.
39. Dzikir merupakan sumber
kekuatan qalbu dan kemuliaan
jiwa.
40. Dzikir merupakan penyatu
hati orang beriman dan
pemecah hati musuh Allah.
41. Mendekatkan kepada
ahirat dan menjauhkan dari
dunia.
42. Menjadikan hati selalu
terjaga.
43. Dzikir adalah pohon
ma'rifat dan pola hidup orang
shalih.
44. Pahala berdzikir sama
dengan berinfak dan berjihad
dijalan Allah.
45. Dzikir adalah pangkal
kesyukuran.
46. Mendekatkan jiwa seorang
hamba kepada Allah.
47. Melembutkan hati.
48. Menjadi obat hati.
49. Dzikir sebagai modal dasar
untuk mencintai Allah.
50. Mendatangkan nikmat dan
menolak bala.
51. Allah dan Malaikatnya
mengucapkan shalawat kepada
pedzikir.
52. Majlis dzikir adalah taman
surga.
53. Allah membanggakan para
pedzikir kepada para malaikat.
54. Orang yang berdzikir
masuk surga dalam keadaan
tersenyum.
55. Dzikir adalah tujuan
prioritas dari kewajiban
beribadah.
56. Semua kebaikan ada
dalam dzikir.
57. Melanggengkan dzikir
dapat mengganti ibadah
tathawwu' (Sunnah yang di
anjurkan)
58. Dzikir menolong untuk
berbuat amal ketaatan.
59. Menghilangkan rasa berat
dan mempermudah yang susah.
60. Menghilangkan rasa takut
dan menimbulkan ketenangan
jiwa.
61. Memberikan kekuatan
jasad.
62. Menolak kefakiran.
63. Pedzikir merupakan orang
yang pertama bertemu dengan
Allah.
64. Pedzikir tidak akan
dibangkitkan bersama para
pendusta.
65. Dengan dzikir rumah-
rumah surga dibangun, dan
kebun-kebun surga ditanami
tumbuhan dzikir.
66. Penghalang antara hamba
dan jahannam.
67. Malaikat memintakan
ampun bagi orang yang
berdzikir.
68. Pegunungan dan
hamparan bumi bergembira
dengan adanya orang yang
berdzikir.
69. Membersihkan sifat
munafik.
70. Memberikan kenikmatan
tak tertandingi.
71. Wajah pedzikir paling
cerah didunia dan bersinar di
ahirat.
72. Dzikir menambah saksi
bagi seorang hamba di ahirat.
73. Memalingkan seseorang
dari membincangkan
kebathilan.

SHALAT JAMAAH DI GAZA

Masjid boleh saja hancur..
Roket dan bom boleh saja datang... Tapi shalat berjama'ah adalah suatu keniscayaan buat muslimin Gaza..

Ini dilakukan agar HIDUP lebih BERKUALITAS...

Kita harus menjadikan UMUR kita lebih BERKULALITAS ...

Dengan melakukan IBADAH yang BERKUALITAS.

Salah satunya adalah dengan shalat BERJAMA'AH di MASJID.

Apalagi dalam kondisi kematian yang akan datang setiap saat.

Ingat :

1 X shalat berjama'ah di Masjid = 5 hari shalat sendiri


Karena sekali shalat berjama'ah di Masjid pahalanya 25 derajat dibanding shalat sendiri. Rasulullah shalallaahu 'alaihi wa sallam bersabda:

"Shalatnya seorang pria berjamaah pahalanya 25 derajat dibanding sendirian di rumah atau di pasar, yang demikian itu karena jika ia berwudhu dengan sempurna kemudian ia keluar rumah dengan satu tujuan shalat berjamaah di masjid, maka setiap langkahnya mengangkat satu derajat dan diampuni satu dosanya, dan selama ia di majelis shalat tanpa hadats didoakan para malaikat, "Ya Allah, ampunilah ia dan rahmatilah ia", dan dianggap mengerjakan shalat sepanjang menunggu waktu shalat" (HR Bukhari Muslim).


Bahkan rumusannya bisa berubah:


1 X Sholat JAMA'AH > 5 Hari Shalat SENDIRI


Karena dalam hadits lain yang masyhur adalah lebih utama 27 derajat.

Rasulullah shalallaahu 'alaihi wa sallam bersabda "Shalat Jamaah lebih utama dua puluh tujuh kali dibanding shalat sendiri"

(H.R. Bukhari Muslim dll.).


Sehingga orang yang selalu shalat berjamaah mempunyai umur lebih 25-27 kali dari orang yang selalu shalat sendirian..

Jadi jangan kalah dengan muslimin Gaza... bila ada panggilan shalat (adzan : bukan tanda masuk shalat) segera datangi dan shalt bersam orang-orang yang shalat.

KISAH UMAR YG LUAR BIASA

Dalam riwayat al Darimi diterangkan bahwa seorang wanita tua itu kemudian meminta Umar untuk berhenti. Umar pun mendekat dan menundukkan kepalanya demi mendengarkan wanita tersebut berbicara. Selanjutnya wanita itu memberi wejangan, Bertakwalah engkau kepada Allah dalam mengurus rakyat. Ketahuilah, barangsiapa yang takut akan ancaman Allah maka yang jauh (hari akhirat) akan terasa dekat. Barang siapa yang takut akan kematian, maka ia akan khawatir kehilangan kesempatan.

Taqwa disini artinya mentaati perintah Allah SWT, patokannya para shahabat. Jd Artinya taat sama perintah Allah SWT dlm Quran dan Sunnah, alias syariat Islam.

Saat itu Para sahabat yang berdiri bersama Umar kemudian bertanya, Wahai Amirul Mukminin, engkau telah menghentikan sekian banyak orang (ikut berhenti karena tidak mau mendahului umara) demi wanita renta ini?

Umar Menjawab : DEMI Allah andaikan dia berdiri sampai malam, maka aku tidak akan meninggalkannya kecuali untuk shalat. Begitulah komitmen Umar Radhiyallahu anhu untuk setia mendengarkan taushiah (nasehat) wanita renta di pinggir jalan. Padahal ketika itu Umar adalah seorang khalifah. Khalifah itu pemimpin dunia Islam, bukan negara, atau kerajaan yang dinamakan sultan dsb.

Siapa pun yang mengetahui kisah ini akan semakin kagum kepada Umar. Ia rela menghentikan langkahnya, lalu mendengar dengan seksama petuah wanita itu meski dalam waktu lama. Ini adalah teladan luar biasa yang tidak banyak dilakukan manusia, apalagi orang yang merasa telah menempati posisi terhormat di masyarakat.

[ Al Qur'an ] Mereka mempunyai hati, tetapi tidak dipergunakannya untuk memahami (ayat-ayat Allah) dan mereka mempunyai mata (tetapi) tidak dipergunakannya untuk melihat (tanda-tanda kekuasaan Allah), dan mereka mempunyai telinga (tetapi) tidak dipergunakannya untuk mendengar (ayat-ayat Allah). Mereka itu bagai binatang ternak, bahkan mereka lebih sesat lagi. Mereka itulah orang-orang yang lalai.(Al-Araf [7]: 179)

Hikmah dari kisah dan dalil itu ialah bahwa :

Tersumbatnya informasi langit berakibat fatal. Manusia bisa gagal menjadi baik.

Jadi, Allah Yang Maha Bijaksana tidak pernah menutup pintu informasi tersebut bagi hamba-Nya. Inilah yang diterangkan Allah Taala dalam al-Quran:

Sesungguhnya mahluk bergerak yang bernyawa yang seburuk-buruknya pada sisi Allah ialah; orang-orang yang tuli dan bisu yang tidak mengerti apa-apapun. Kalau sekiranya Allah mengetahui kebaikan ada pada mereka, tentulah Allah menjadikan mereka dapat mendengar.(Al-Anfal 8: 22-23)

Setiap informasi dari kitabullah dan hadist, sunnah para Nabi, Shahabat, Tabiin yang berkilau telah terjamin mengenai peluang kebaikan didalamnya, itulah sebenarnya temuan paling berharga.

Terlebih dizaman ini, jadi tidak mengherankan bila Allah Ta ala menyebutkan bahwa sikap ambisius untuk berburu INFORMASI kebaikan dengan menyeleksi secara seksama setiap ucapan tentang PETUNJUK ALLAH adalah ciri pertama kepribadian para hamba-Nya.

Hidayah Barang Termahal, Pencariannya harus serius melebihi aktifitas apapun didalam kehidupan, berjuang dalam ketaatan yg mengikuti para Nabi-Shahabatnya barulah Allah akan menunjukkan dan membukakan hatinya, Cahaya kedalam dada seseorang.

SEPULUH HAL TEMPAT SEPULUH HAL LAINNYA BERADA

Sebagian ahli bijak berkata :"Aku mencari sepuluh hal pada sepuluh tempat, ternyata aku memperolehnya pada sepuluh tempat yang lain, yaitu :

1. Aku mencari ketinggian derjat dalam kesombongan, tetapi aku menemukannya dalam ketawadhu'an.

2 Aku mencari puncak ibadah dalam shalat, ternyata aku menemukannya dalam sifat wara'

3 Aku mencari kesenangan dalam menumpuk-numpuk harta, tetapi aku menemukannya dalam sikap Zuhud ( hidup sederhana)

4 Aku mencari pelita hati dalam shalat pada siang hari, ternyata aku menemukannya dalam shalat Tahajjud pada malam hari.

5 Aku mencari cahaya (penerang) untuk hari kiamat dalam kedermawanan dan kemurahan hati, ternyata aku menemukannya dalam kehausan pada saat puasa

6 Aku mencari kemudahan dalam melintasi Shirat dengan cara berqurban, ternyata aku menemukannya dalam shadaqah.

7 Aku mencari keselamatan dari siksa neraka dalam hal yang diperbolehkan, ternyata aku mendapatkannya dengan menghindari keinginan hawa nafsu

8 Aku mencari kecintaan terhadap Allah dengan cara meninggalkan keduniaan, ternyata aku menemukannya dalam berzikir

9 Aku mencari kesentosaan dalam bergaul dengan masyarakat, ternyata aku menemukannya dalam 'uzlah

10 Aku mencari cahaya hati dalam berbagai nasehat dan membaca Al-Quran, ternyata aku menemukannya dalam bertafakkur dan menangis dihadapan Allah ( diakhir malam)

***
Mengenai keutaman- keutamaan shalat Tahajjud, Rasulullah bersabda:
"Sedekat-dekat Tuhan dengan hambanya adalah pada sepertiga malam yang terakhir. Jika kalian mampu menjadi orang yang bisa berzikir kepada Allah pada saat itu, silahkan engkau lakukan (HR Tirmidzi, Nasa'i dan Hakim)

"Shalat Sunnah dua rakaat yang dikerjakan oleh anak Adam pada sepertiga malam yang terakhir itu lebih baik baginya daripada dunia dan seisinya. Jika tidak khawatir akan memberatkan umatku, niscaya akan aku wajibkan hal itu kepada mereka' (HR Ibnu Nashr)

Berkaitan dengan keutamaan puasa , Nabi bersabda :
"Sesungguhnya disurga ada sebuah pintu yang dinamakan "Ar-Rayyan " sebagai tempat masuk khusus bagi mereka yang suka berpuasa, dan tidak seorangpun selain mereka yang diizinkan masuk melewati pintu tersebut.
Ketika ditanyakan :"Dimanakah orang-orang yang suka berpuasa? , mereka berdiri .
Tak ada seorangpun yang bisa masuk melalui pintu itu, selain mereka.
Apabila mereka sudah masuk semua, maka pintu itu dikunci. Dengan demikian , tidak ada seorangpun yang bisa masuk dari pintu tersebut." (HR Bukhari dan Muslim, dari Sahl bin Saad)

Tidak ada seorang hamba yang berpuasa sewaktu berperang dijalan Allah , kecuali Allah akan menjauhkan dia dari api neraka sejauh 70 tahun perjalanan ' (HR Bukhari dan Muslim dari Abu Sa'id )

Berkaitan dengan keutamaan zikir , nabi bersabda :
"Zikir itu lebih baik daripada sadaqah (sunnah) , jauh lebih baik daripada puasa ". (HR Abu Syaikh dari Abu Hurairah)
Wallahualam bisshawwab

(Imam Nawawi Al Bantani "Nashaihul Ibad)

MENUNGGU HADIRNYA JODOH

Masih merasa gelisah dalam sebuah penantian untuk mendapatkan jodoh yang baik buat kita?

Yang sebelumnya jauh tiba-tiba datang mendekat kepada kita.

Yang sebelumnya acuh tak acuh tiba-tiba bersikap baik dan perhatian kepada kita.

Yang tak pernah terbayangkan sebelumnya tiba-tiba saja datang berkenalan dengan kita.

Begitu juga sebaliknya..

Yang sebelumnya sudah teramat dekat tiba-tiba menjauh dari kita.

Yang sebelumnya nyata-nyata telah menyayangi kita tiba-tiba berubah membenci dan meninggalkan kita.

Yang sudah hampir pasti jadwal pernikahan pun kadang-kadang gagal dengan berbagai macam alasan.

Itulah jodoh!!

Sesutu hal yang teramat misteri dan sulit bagi kita untuk untuk memastikannya.
Jodoh adalah hak-Nya. Kuasa-Nya.

Ingatlah..

Allah selalu punya 'cara' untuk mempertemukan seseorang dengan calon pasangannya.

Dan Allah juga selalu punya 'cara' untuk menjauhkan seseorang dengan calon pasangannya.

Tapi yakinlah..

Allah telah 'menuliskan' calon-calon terbaik untuk kita.
Dan ketahuilah bahwa itu bukanlah hal yang sulit dengan segala kuasa-Nya.

Hanya soal waktu sajalah bahwa rencana-Nya bakal datang menghampiri kita.

Jadi..??
Tak perlu terlalu dirisaukan bukan?
Jadi tetap berdoa dan tersenyumlah dalam sebuah penantian untuk menjemput pasangan jodoh kita.

Hukum Menikahi Wanita yang Hamil Di Luar Nikah

1. Ketika seorang wanita hamil di luar nikah maka hukumnya "HARAM" untuk di nikahi dan apabila terjadi pernikahan maka nikah yang di lakukan "TIDAK SAH" secara AGAMA, Karena "TIDAK SAH" secara AGAMA maka pasangan yang di nikahi tersebut "HARAM HUKUMNYA BERCAMPUR" apabila bercampur maka hukumnya adalah "ZINA".
dan apabila ini terus terjadi tanpa menikahkan lagi setelah "ANAKNYA LAHIR" maka sepanjang itulah Hukum dosa ZINA terus di lakukan .., Naudzubillah Min Zalik ...

2. Untuk menikahi wanita yang di luar nikah maka nikahilah setelah anak yang di kandungnya lahir. Apabila tidak di nikahkan kembali maka sepanjang itulah dosa ZINA akan mengalir ... Naudzubillah Min Zalik ...

3. Hukum anak di luar Nikah adalah : "Apabila anaknya laki-laki maka Anak tersebut tidak mendapatkan "Harta Warisan dari Ayahnya dan Apabila anaknya Perempuan maka Ayah dari anak di luar nikah tersebut tidak bisa MENIKAHKAN anak perempuannya dan Anak perempuan tersebut tidak mendapatkan HARTA WARISAN.

Inilah Hukumnya ZINA ... Hukuman di DUNIA saja sangat pedih apalagi Di Akherat kelak ... Oleh sebab itu peliharalah Anak" kita dari perbuatan ini ... Tidak ada cara lain untuk membentengi ANAK" kita hanya dengan AGAMA dan kita buat pengorbanan atas AGAMA maka ALLAH SWT akan menjaga kita, keluarga kita, jiran tetangga bahkan Umat seluruh ALAM ... InsyaALLAH siap amal dan sampaikan tuan" ...

KEDAHSYATAN SIKSAAN DIALAM KUBUR

Abul-Laits meriwayatkan dengan sanadnya dari Albaraa' bin Aazib r.a. berkata: "Kami bersama Nabi Muhammad s.a.w keluar menghantar jenazah seorang sahabat Anshar, maka ketika sampai kekubur dan belum dimasukkan dalam lahad, Nabi Muhammad s.a.w duduk dan kami duduk disekitarnya diam menundukkan kepala bagaikan ada burung diatas kepala kami, sedang Nabi Muhammad s.a.w mengorek-ngorek dengan dahan yang ada ditangannya, kemudian ia mengangkat kepala sambil bersabda: "Berlindunglah kamu kepada Allah dari siksaan kubur.". Nabi Muhammad s.a.w mengulangi sebanyak 3 kali." Lalu Nabi Muhammad s.a.w bersabda:

"Sesungguhnya seorang mukmin jika akan meninggal dunia dan menghadapi akhirat (akan mati), turun padanya malaikat yang putih-putih wajahnya bagaikan matahari, membawa kafan dari syurga, maka duduk didepannya sejauh pandangan mata mengelilinginya, kemudian datang malaikulmaut dan duduk didekat kepalanya dan memanggil: "Wahai roh yang tenang baik, keluarlah menuju pengampunan Allah dan ridhaNya."

Nabi Muhammad s.a.w bersabda lagi: "Maka keluarlah rohnya mengalir bagaikan titisan dari mulut kendi tempat air, maka langsung diterima dan langsung dimasukkan dalam kafan dan dibawa keluar semerbak harum bagaikan kasturi yang terharum diatasbumi, lalu dibawa naik, maka tidak melalui rombongan malaikat melainkan ditanya: "Roh siapakah yang harum ini?" Dijawab: "Roh fulan bin fulan sehingga sampai kelangit, dan disana dibukakan pintu langit dan disambut oleh penduduknya dan pada tiap-tiap langit dihantar oleh Malaikat Muqarrbun, dibawa naik kelangit yang atas hingga sampai kelangit ketujuh, maka Allah berfirman: "Catatlah suratnya di illiyyin. Kemudian dikembalikan ia kebumi, sebab daripadanya Kami jadikan, dan didalamnya Aku kembalikan dan daripadanya pula akan Aku keluarkan pada saatnya." Maka kembalilah roh kejasad dalam kubur, kemudian datang kepadanya dua Malaikat untuk bertanya: "Siapa Tuhanmu?" Maka dijawab: Allah Tuhanku. Lalu ditanya: "Apakah agamamu?" Maka dijawab: "Agamaku Islam" Ditanya lagi: "Bagaimana pendapatmu terhadap orang yang diutuskan ditengah-tengah kamu?" Dijawab: "Dia utusan Allah". Lalu ditanya: "Bagaimanakah kamu mengetahui itu?" Maka dijawab: "Saya membaca kitab Allah lalu percaya dan membenarkannya" Maka terdengar suara: "Benar hambaku, maka berikan padanya hamparan dari syurga serta pakaian syurga dan bukakan untuknya pintu yang menuju kesyurga, supaya ia mendapat bau syurga dan hawa syurga, lalu luaskan kuburnya sepanjang pandangan mata." Kemudian datang kepadanya seorang yang bagus wajahnya dan harum baunya sambil berkata: "Terimalah khabar gembira, ini saat yang telah dijanjikan Allah kepadamu." Lalu bertanya: "Siapakah kau?" Jawabnya: "Saya amalmu yang baik." Lalu ia berkata: Ya Tuhan, segerakan hari kiamat supaya segera saya bertemu dengan keluargaku dan kawan-kawanku."

Nabi Muhammad s.a.w bersabda: "Adapun hamba yang kafir, jika akan meninggal dunia dan menghadapi akihirat, maka turun kepadanya Malaikat dari langit yang hitam mukanya dengan pakaian hitam, lalu duduk dimukanya sepanjang pandangan mata, kemudian datang Malaikulmaut dan duduk disamping kepalanya lalu berkata: "Hai roh yang jahat, keluarlah menuju murka Allah." Maka tersebar disemua anggota badannya, maka dicabut rohnya bagaikan mencabut besi dari bulu yang basah, maka terputus semua urat dan ototnya, lalu diterima akan dimasukkan dalam kain hitam, dan dibawa dengan bau yang sangat busuk bagaikan bangkai, dan dibawa naik, maka tidak melalui malaikat melainkan ditanya: "Roh siapakah yang jahat dan busuk itu?" Dijawab: "Roh fulan bin fulan." dengan sebutan yang amat jelek sehingga sampai dilangit dunia, maka minta dibuka, tetapi tidak dibuka untuknya. Kemudian Nabi Muhammad s.a.w membaca ayat: "Laa tufattahu lahum abwabus samaa'i, wala yad khuluunal jannata hatta yalijal jamalu fisamil khiyaath." (Yang Bermaksud) "Tidak dibukakan bagi mereka itu pintu-pintu langit dan tidak dapat masuk syurga sehingga unta dapat masuk dalam lubang jarum."

Kemudian diperintahkan: "Tulislah orang itu dalam sijjin." Kemudian dilemparkan rohnya itu bagitu sahaja sebagaimana ayat "Waman yusyrik billahi fakaan nama khorro minassama'i fatakh thofuhuth thairu au tahwi bihirrihu fimakaanin sahiiq." (Yang bermaksud) "Dan siapa mempersekutukan Allah, maka bagaikan jatuh dari langit lalu disambar helang atau dilemparkan oleh angin kedalam jurang yang curam."

Kemudian dikembalikan roh itu kedalam jasad didlam kubur, lalu didatangi oleh dua Malaikat yang mendudukkannya lalu bertanya: ""Siapa Tuhanmu?" Maka dijawab: "Saya tidak tahu". Lalu ditanya: "Apakah agamamu?" Maka dijawab: "Saya tidak tahu" Ditanya lagi: "Bagaimana pendapatmu terhadap orang yang diutuskan ditengah-tengah kamu?" Dijawab: "Saya tidak tahu". Lalu ditanya: "Bagaimanakah kamu mengetahui itu?" Maka dijawab: "Saya tidak tahu" Maka terdengar suara seruan dari langit: "Dusta hambaku, hamparkan untuknya dari neraka dan bukakan baginya pintu neraka, maka terasa olehnya panas hawa neraka, dan disempitkan kuburnya sehingga terhimpit dan rosak tulang-tulang rusuknya, kemudian datang kepadanya seorang yang buruk wajahnya dan busuk baunya sambil berkata: "Sambutlah hari yang sangat jelek bagimu, inilah saat yang telah diperingatkan oleh Allah kepadamu." Lalu ia bertanya: "Siapakah kau?" Jawabnya: "Aku amalmu yang jelek." Lalu ia berkata: "Ya tuhan, jangan percepatkan kiamat, ya Tuhan jangan percepatkan kiamat."

Abul-Laits dengan sanadnya meriwayatkan dari Abu Hurairah r.a. berkata: "Nabi Muhammad s.a.w bersabda: "Seorang mukmin jika sakaratulmaut didatangi oleh Malaikat dengan membawa sutera yang berisi masik (kasturi) dan tangkai-tangkai bunga, lalu dicabut rohnya bagaikan mengambil rambut didalam adunan sambil dipanggil: "Ya ayyatuhannafsul muth ma'innatur ji'i ila robbiki rodhiyatan mardhiyah." (Yang bermaksud) "Hai roh yang tenang, kembalilah kepada Tuhanmu dengan perasaan rela dan diridhoi. Kembalilah dengan rahmat dan keridhoan Allah." Maka jika telah keluar rohnya langsung ditaruh diatas misik dan bunga-bunga itu lalu dilipat dengan sutera dan dibawa keilliyyin. Adapun orang kafir jika sakaratulmaut didatangi oelh Malaikat yang membawa kain bulu yang didalamnya ada api, maka dicabut rohnya dengan kekerasan sambil dikatakan kepadanya: "Hai roh yang jahat keluarlah menuju murka Tuhammu ketempat yang rendah hina dan siksaNya, maka bila telah keluar rohnya itu, diletakkan diatas api dan bersuara seperti sesuatu yang mendidih kemudian dilipat dan dibawa kesijjin."

Alfaqih Abu Ja'far meriwayatkan dengan sanadnya dari Abdullah bin Umar r.a. berkata: "Seorang mukmin jika diletakkan dikubur maka diperluaskan kuburnya itu hingga 70 hasta dan ditaburkan padanya bunga-bunga dan dihamparkan sutera, dan bila ia hafal sedikit dari al-quran sukup untuk penerangannya jika tidak maka Allah s.w.t. memberikan kepadanya nur cahaya penerangan yang menyerupai penerangan matahari, dan didalam kubur bagaikan pengantin baru, jika tidur maka tidak ada yang berani membangunkan kecuali kekasihnya sendiri, maka ia bangun dari tidur itu bagaikan masih kurang masa tidurnya dan belum puas. Adapun orang kafir maka akan dipersempit kuburnya sehingga menghancurkan tulang rusuknya dan masuk kedalam perutnya lalu dikirimkan kepadanya ular segemuk leher unta, maka makan dagingnya sehingga habis dan sisa tulang semata-mata, lalu dikirim kepadanya Malaikat yang akan menyiksa iaitu yang buta tuli dan bisu dengan membawa puntung dari besi yang langsung dipukulkannya, sedang Malaikat itu tidak mendengar suara jeritannya dan tidak melihat keadaannya supaya tidak dikasihaninya, selain itu lalu dihidangkan siksa neraka itu tiap pagi dan petang."

Abu-Laits berkata: "Siapa yang ingin selamat dari siksaan kubur maka harus menlazimi empat dan meninggalkan empat iaitu:

Menjaga sembahyang lima waktu berjamaah di masjid tepat waktu.

Banyak bersedekah

Banyak membaca al-quran

Memperbanyak bertasbih (membaca: Subhanallah walhamdulillah wal'aa ilaha illallah wallahu akbar, walahaula wala quwata illa billah)

Semua yang empat ini dapat menerangi kubur dan meluaskannya. Adapun empat yang harus ditinggalkan ialah:

Dusta

Kianat

Adu-adu

Menjaga kencing, sebab Nabi Muhammad s.a.w pernah bersabda: "Bersih-bersihlah kamu daripada kencing, sebab umumnya siksa kubur itu kerana kencing. (Yakni hendaklah dicuci kemaluan sebersih-bersihnya.)

Nabi Muhammad s.a.w bersabda: "Innallahha ta'ala kariha lakum arba'a: Al'abatsu fishsholaati, wallagh wu filqira'ati, warrafatsu fisshiyami, wadhdhahiku indal maqaabiri. (Yang bermaksud) Sesungguhnya Allah tidak suka padamu empat, main-main dalam sembahyang dan lahgu (tidak hirau), dalam bacaan quran dan berkata keji waktu puasa dan tertawa didalam kubur."

Muhammad bin Assammaak ketika melihat kubur berkata: "Kamu jangan tertipu kerana tenangnya dan diamnya kubur-kubur ini, maka alangkah banyaknya orang yang sudah bingung didalamnya, dan jangan tertipu kerana ratanya kubur ini, maka alangkah jauh berbeza antara yang satu pada yang lain didalamnya. Maka seharusnya orang yang berakal memperbanyak ingat pada kubur sebelum masuk kedalamnya."

Sufyan Atstsauri berkata: "Siapa yang sering (banyak) memperingati kubur, maka akan mendapatkannya kebun dari kebun-kebun syurga, dan siapa yang melupakannya maka akan mendapatkannya jurang dari jurang-jurang api neraka."

Ali bin Abi Thalib r.a. berkata dalam khutbahnya: "Hai hamba Allah, berhati-hatilah kamu dari maut yang tidak dapat dihindari, jika kamu berada ditempat, ia datang mengambil kamu, dan bila kamu lari pasti akan terpegang juga, maut terikat selalu diubun-ubunmu, maka carilah jalan selamat, carilah jalan selamat dan segera-segera, sebab dibelakangmu ada yang mengejar kamu yaitu kubur, ingatlah bahawa kubur itu adakalanya kebun dari kebun-kebun syurga atau jurang dari jurang-jurang neraka dan kubur itu tiap-tiap hari berkata-kata: Akulah rumah yang gelap, akulah tempat sendirian, akulah rumah ulat-ulat."

Ingatlah sesudah itu ada hari (saat) yang lebih ngeri, hari dimana anak kecil segera beruban dan orang tua bagaikan orang mabuk, bahkan ibu yang meneteki lupa terhadap bayinya dan wanita yang bunting menggugurkan kandungannya dan kau akan melihat orang-orang bagaikan orang mabuk tetapi tidak mabuk khamar, hanya siksa Allah s.w.t. yang sangat ngeri dan dahsyat.

Ingatlah bahawa sesudah itu ada api neraka yang sangat panas dan suram dalam, perhiasannya besi dan sirnya darah bercampur nanah, tidak ada rahmat Allah s.w.t. disana. Maka kaum muslimin yang menangis. lalu ia berkata: "Dan disamping itu ada syurga yang luasnya selebar langit dan bumi, tersedia untuk orang-orang yang takwa. Semoga Allah s.w.t. melindungi kami dari siksa yang pedih dan menempatkan kami dalam darunna'iem (Syurga yang serba kenikmatan).

Usaid bin Abdirrahman berkata: "Saya telah mendapat keterangan bahawa seorang mukmin jika mati dan diangkat, ia berkata: "Segerakan aku.", dan bila telah dimasukkan dalam lahad (kubur), bumi berkata kepadanya: "Aku kasih padamu ketika diatas punggungku, dan kini lebih sayang kepadamu." Dan bila orang kafir mati lalu diangkat mayatnya, ia berkata: "Kembalikan aku." dan bila diletakkan didalam lahadnya, bumi berkata: "Aku sangat benci kepadamu ketika kau diatas punggungku, dan kini aku lebih benci lagi kepadamu."

Usman bin Affan r.a. ketika berhenti diatas kubur, ia menangis, maka ditegur: "Engkau jika menyebut syurga dan neraka tidak menangis, tetapi kau menangis kerana kubur?" Jawabnya: "Nabi Muhammad s.a.w pernah bersabda: "Alqabru awwalu manazilil akhirah, fa in naja minhu fama ba'dahu aisaru minhu, wa in lam yanju minhu fama ba'dahu asyaddu minhu." (Yang bermaksud)"Kubur itu pertama tempat yang menuju akhirat, maka bila selamat dalam kubur, maka yang dibelakangnya lebih ringan, dan jika tidak selamat dalam kubur maka yang dibelakangnya lebih berat daripadanya."

Abdul-Hamid bin Mahmud Almughuli berkata: "Ketika aku duduk bersama Ibn Abbas r.a., tiba-tiba datang kepadanya beberapa orang dan berkata: "Kami rombongan haji dan bersama kami ini ada seorang yang ketika sampai didaerah Dzatishshahifah, tiba-tiba ia mati, maka kami siapkan segala keperluannya, dan ketika menggali kubur untuknya, tiba-tiba ada ular sebesar lahad, maka kami tinggalkan dan menggali lain tempat juga ada ular, maka kami biarkan dan kami menggali lain tempat juga kami dapatkan ular, maka kami biarkan dan kini kami bertanya kepadamu, bagaimanakah harus kami perbuat tehadap mayat itu?" Jawab Ibn Abbas r.a.: "Itu dari amal perbuatannya sendiri, lebih baik kamu kubur sajan demi Allah andaikan kamu galikan bumi ini semua niscaya akan kamu dapat ular didalamnya." Maka mereka kembali dan menguburkan mayat itu didalam salah satu kubur yang sudah digali itu dan ketika mereka kembali kedaerahnya mereka pergi kekeluarganya untuk mengembalikan barang-barangnya sambil bertanya kepada isterinya apakah amal perbuatan yang dilakukan oelh suaminya? Jawab isterinya: "Dia biasa menjual gandum dalam karung, lalu dia mengambil sekadar untuk makanannya sehari, dan menaruh tangkai-tangkai gandum itu kedalam karung seberat apa yang diambilnya itu."

Abul-Laits berkata: "Berita ini menunjukkan bahawa kianat itu salah satu sebab siksaan kubur dan apa yang mereka lihat itu sebagai peringatan jangan sampai kianat."

Ada keterangan bahawa bumi ini tiap hari berseru sampai lima kali dengan berkata:

Hai anak Adam, anda berjalan diatas punggungku dan kembalimu didalam perutku.

Hai anak Adam, anda makan berbagai macam diatas punggungku dan anda akan dimakan ulat didalam perutku.

Hai anak Adam, anda tertawa diatas punggungku, dan akan menangis didalam perutku.

Hai anak Adam, anda bergembira diatas punggungku dan akan berduka didalam perutku.

Hai anak Adam, anda berbuat dosa diatas punggungku, maka akan tersiksa didalam perutku.

Amr bin Dinar berkata: "Ada seorang penduduk kota Madinah yang mempunyai saudara perempuan dihujung kota, maka sakitlah saudaranya itu kemudian mati, maka setelah diselesaikan persiapannya dibawa kekubur, kemudian setelah selesai menguburkan dan kembali pulang kerumah, ia teringat pada kantongan yang dibawa dan tertinggal dalam kubur, maka ia minta bantuan orang untuk menggali kubur itu kembali, dan sesudah digali kubur itu maka bertemulah dia akan kantongannya itu, ia berkata kepada orang yang membantunya itu: "Tolong aku ketepi sebentar sebab aku ingin mengetahui bagaimana keadaan saudaraku ini." Maka dibuka sedikit lahadnya, tiba-tiba dilihatnya kubur itu menyala api, maka segera ia meratakan kubur itu dan kembali kepada ibunya lalu bertanya: "Bagaimanakah kelakuan saudaraku dahulu itu?" Ibunya berkata: "Mengapa kau menanyakan kelakuan saudaramu, padahal ia telah mati?" Anaknya tetap meminta supaya diberitahu tentang amal perbuatan saudaranya itu, lalu diberitahu bahawa saudaranya itu biasanya mengakhirkan sembahyang dari waktunya, juga cuai dalam kesucian dan diwaktu malam sering mengintai rumah-rumah tetangga untuk mendengar perbualan mereka lalu disampaikan kepada orang lain sehingga mengadu domba antara mereka, dan itulah sebabnya siksa kubur. Kerana itu siapa yang ingin selamat dari siksaan kubur haruslah menjauhkan diri dari sifat namimah (adu domba diantara tetangga dan orang lain) supaya selamat dari siksaan kubur dan mudah baginya menjawab pertanyaan Malaikat Munkar Nakier.

Alabarra' bin Aazib r.a. berkata: "Nabi Muhammad s.a.w bersabda: "Seorang mukmin jika ditanya dalam kubur, maka ia langsung membaca Asyhadu an laa ilaha illallah wa anna Muhammad abduhu warasuluhu, maka itulah yang tersebut dalam firman Allah: Yutsabbitullahul ladzina aamanu bil qaulits tsabiti filhayatiddun ya wafil akhirah (Allah menetapkan orang-orang yang beriman dengan khalimah yang teguh dimana hidup didunia dan diakhirat (yakni khalimah laa ilaha illallah, Muhammad Rasullullah).

Dan ketetapan itu terjadi dalam tiga masa iaitu:

Ketika melihat Malakulmaut

Ketika menghadapi pertanyaan Mungkar Nakier

Ketika menghadapi hisab dihari kiamat

Dan ketetapan ketika melihat Malaikulmaut dalam tiga hal iaitu:

Terpelihara dari kekafiran, dan mendapat taufiq dan istiqamah dalam tauhid sehingga keluar rohnya dalam Islam

Diberi selamat oleh Malaikat bahwa ia mendapat rahmat

Melihat tempatnya disyurga sehingg

TAWAKKAL

Sebagian orang mukmin ada yang berkata: "Jika orang yang bertawakkal kepada Allah itu akan diberi rizki, maka kenapa kita harus lelah, berusaha dan mencari penghidupan. Bukankah kita cukup duduk-duduk dan bermalasan-malasan, lalu rizki kita datang dari langit?"

Perkataan ini sungguh menunjukkan kebodohan orang yang mengucapkan tentang hakikat tawakkal. Nabi kita yang mulia telah menyerupakan orang yang bertawakkal dan diberi rizki itu dengan burung yang pergi di pagi hari untuk mencari rizki dan pulang pada sore hari, padahal burung itu tidak memiliki sandaran apa pun, baik perdagangan, pertanian, pabrik atau pekerjaan tertentu. Ia keluar berbekal tawakkal kepada Allah Yang Maha Esa dan Yang kepadanya tempat bergantung. Dan sungguh para ulama –semoga Allah membalas mereka dengan sebaik-baik kebaikan– telah memperingatkan masalah ini. Di antaranya adalah Imam Ahmad, beliau berkata: " Dalam hadits tersebut tidak ada isyarat yang membolehkan untuk meninggalkan usaha, sebaliknya justru di dalamnya ada isyarat yang menunjukkan perlunya mencari rizki. Jadi maksud hadits tersebut, bahwa seandainya mereka bertawakkal kepada Allah dalam kepergian, kedatangan dan usaha mereka, dan mereka mengetahui kebaikan (rizki) itu di TanganNya, tentu mereka tidak akan pulang kecuali dalam keadaan mendapatkan harta dengan selamat, sebagaimana burung-burung tersebut."[6]

Imam Ahmad pernah ditanya tentang seorang laki-laki yang hanya duduk di rumah atau masjid seraya berkata, 'Aku tidak mau bekerja sedikit pun, sampai rizkiku datang sendiri'. Maka beliau berkata, Ia adalah laki-laki yang tidak mengenal ilmu. Sungguh Nabi Shallallaahu alaihi wa Salam bersabda:
"Sesungguhnya Allah telah menjadikan rizkiku melalui panahku."

Dan beliau bersabda:
"Sekiranya kalian bertawakkal kepada Allah dengan sebenar-benar tawakkal, niscaya Allah memberimu rizki sebagaimana yang diberikanNya kepada burung-burung berangkat pagi-pagi dalam keadaan lapar dan pulang sore hari dalam keadaan kenyang."

Dalam hadits tersebut dikatakan, burung-burung itu berangkat pagi-pagi dan pulang sore hari dalam rangka mencari rizki.

Selanjutnya Imam Ahmad berkata: "Para Sahabat juga berdagang dan bekerja dengan pohon kurmanya. Dan mereka itulah teladan kita".[7]

Dari Ibnu Umar bahwa seorang lelaki mendatangi Nabi saw dan berkata,"Wahai Rasulullah, siapakah orang yang paling diicintai Allah ? dan amal apakah yang paling dicintai Allah swt?" Rasulullah saw menjawab,"Orang yang paling dicintai Allah adalah orang yang paling bermanfaat buat manusia dan amal yang paling dicintai Allah adalah kebahagiaan yang engkau masukkan kedalam diri seorang muslim atau engkau menghilangkan suatu kesulitan atau engkau melunasi utang atau menghilangkan kelaparan. Dan sesungguhnya aku berjalan bersama seorang saudaraku untuk (menuaikan) suatu kebutuhan lebih aku sukai daripada aku beritikaf di masjid ini—yaitu Masjid Madinah—selama satu bulan. Dan barangsiapa yang menghentikan amarahnya maka Allah akan menutupi kekurangannya dan barangsiapa menahan amarahnya padahal dirinya sanggup untuk melakukannya maka Allah akan memenuhi hatinya dengan harapan pada hari kiamat. Dan barangsiapa yang berjalan bersama saudaranya untuk (menunaikan) suatu keperluan sehingga tertunaikan (keperluan) itu maka Allah akan meneguhkan kakinya pada hari tidak bergemingnya kaki-kaki (hari perhitungan)." (HR. Thabrani).

FILSAFAT HIJRAH

Orang berilmu dan beradap tidak akan diam di kampung halaman tinggalkan negerimu dan merantaulah ke negeri orang merantaulah, kau akan dapatkan penganti dari kerabat dan kawan
berlelah-lelahlah, manisnya hidup terasa setelah lelah berjuang

Aku melihat air menjadi rosak kerana diam bertahan jika mengalir menjadi jernih, jika tidak, akan keruh menggenang

Singa jika tidak tinggalkan sarang,tidak akan dapat mangsa

Anak panah jika tidak tinggalkan busur,tidak akan kena sasaran

Jika matahari di orbitnya tidak bergerak dan terus diam tentu manusia bosan padanya dan enggan memandang

Bijih emas bagaikan tanah biasa,sebelum digali dari tambang

Kayu gaharu tidak ubahnya seperti kayu biasa jika tetap di dalam hutan

Imam Syafii

SURAT CINTA BUAT UKTHY BERKERUDUNG

Ini adalah unek-unek saya yang banyak dikecewakan oleh performa para muslimah yang nampak di depan kedua biji mata saya sehari-hari. Di tengah kegembiraan banyak orang yang melihat kerudung pada saat ini
menjadi trending fashion banyak muslimah, saya sebenarnya gemas, kecewa, galau dan marah, tapi juga bingung.

Pangkal kekecewaan saya adalah soal kesenjangan antara kerudung dengan gaya hidup mereka. Mengapa banyak muslimah yang berkerudung sekedar puas dengan berkerudung. Seolah-olah kerudung itu sudah babak final dalam penampilan dan lifestyle, kenapa mereka tidak mau meningkatkan kepribadian mereka, pemahaman mereka dan menjaga diri mereka? Kenapa? Kenapa? Please, somebody help me!

Coba, pembaca pikirkan, bagaimana saya tidak bingung melihat seorang muslimah berkerudung tapi body mereka tampak melendung-melendung. Wajah manis berkerudung dalam balutan kemeja ketat yang kancingnya seolah mau meloncat karena ketarik bodi mereka yang sudah baligh, dan panggul ke bawah dililit jeans ketat – malah ada juga yang nekat pake legging (gubraaag) – sehingga 'aset nasional' mereka dikibarkan ke mana-mana.

Ukhtiiiiii….! Maaf kalau saya sarkastis, tapi Anda ini kan muslimah, bukan hewan qurban yang dinilai dari bobot badan dan kemontokan tubuh. Sapi dan domba qurban sengaja di-display-kan dengan vulgar di pinggir jalan agar orang-orang yang mau berkurban ngiler untuk membelinya dan mengurbankannya untuk fakir miskin.

Tapi ukhti kan muslimaaaah, bukan kambing qurban. Semakin Anda tertutup semakin 'mahal' harga ukhti di hadapan Allah, beda dengan hewan qurban yang semakin nampak sintal bodinya makin mahal harganya. Pahamkah kekesalan saya, ukhti?!Ini bukan berarti saya ini maho atau cowok KW. Bukan. Saya pria tulen.

Saya senang dengan kecantikan dan keindahan wanita karena itu kodrat saya, tapi kan Allah melarang saya meneropong tubuh ukhti dari ujung rambut ke ujung jempol.
Jadi, please, saya minta kerja samanya, jangan bikin hidup saya yang susah jadi tambah susah. Kalau memang ukhti cantik dan punya penampilan berkelas biarlah suami ukhty saja yang nanti berhak untuk melihatnya. Saya masih lelaki dan saya masih takut nambah saldo dosa.Pakaian ukhti bila keluar rumah adalah kerudung dan baju panjang yang kita sebut jilbab. Itu yang diperintahkan Allah kepada ukhti dan yang sekaum dengan Anda. Kalau ukhti senang dengan tank top, baby doll, mini skirt, atau hotpants ya silakan dipakai di balik jilbab ukhti. Tidak usah saya diajak mengintip semuanya.

Saya juga gerah dan marah kala menyaksikan ada remaja berkerudung jadi alay-alay di layar kaca. Entah di acara In***, D*****t, atau yang sejenisnya. Sama saat saya juga geli dan ketawa garing ngeliat ukhti-ukhti berkerudung ngantri tiket Justien Biber atau Lady Gaga!

Tapi bukan soal itu saja yang membuat emosi saya kadang meradang melihat ukhti dan teman-teman ukhti. Ada soal lain yang saya terus terang gerah dan jadi garang. Apa? Pacaran! Saya sering geleng kepala kalau sudah melihat akhwat berkerudung – apalagi berjilbab – berasyik masyuk dengan cowok yang bukan mahram dan suami juga bukan.Boleh percaya atau tidak, ukhti, saya pernah mendamprat – ini mungkin terlalu dramatisasi, tepatnya mempermalukan – sepasang kekasih di dalam angkot. Keduanya siswa almamater sekolah saya. Tapi yang bikin kepala panas adalah ceweknya berkerudung rapih dan cowoknya berjenggoooot (saya saja sampai sekarang belum sukses menumbuhkan jenggot!) Keduanya duduk di pojokan angkot dan tangan tuh cewek ada dipangkuan cowoknya sambil diremas-remas. !Astaghfirullah al-'azhim!"Udah nikah, belum?" tanya saya panas."Eh, belum, Pak?" jawab tuh cowok blingsatan sambil melepaskan tangan ceweknya. Untung nggak dilepaskan dari persendian badannya. Bla, bla, bla, saya nasihatin mereka berdua. Entah keduanya paham omongan saya atau tidak. Entah setelah itu mereka bubar pacaran atau malah menganggap sikap saya sebagai ujian.

Di mana-mana saya sering lihat akhwat berkerudung berasyik masyuk dengan pacar-pacar mereka. Di atas motor Kawasaki Ninja yang keren ada akhwat yang lengket ke punggung cowoknya ( jadi ingat seseorang...siapa ya...). Karena tuh motor Jepang jok belakangnya nungging maka cewek berkerudung itu ikutan nungging dan makin bersandar ke punggung cowoknya. Mungkin sambil berpikir bangga 'cowok gue motornya keren'. nggak peduli pada komentar orang-orang yang menyaksikannya. Saya sebaaal lihat ukhti seperti itu.

Saya juga marah pada kawan saya yang pernah cerita kalau dia pernah diajak warga menggerebeg sepasang mahasiswa yang sedang mesum di malam hari di bulan suci Ramadhan. Ceweknya…..? Mahasiswi berkerudung! Coba bayangkan saudara-saudara, keduanya ketangkap basah sedang mesum di bulan Ramadhan pula! Saat orang berburu pahala, mereka malah saling berburu paha (tanpa la). Kalau mereka orang atheis, saya nggak bakal marah. Tapi dia berkerudung. Sad but true. Saya marah pada kawan saya itu kenapa story buruk kayak begini harus diceritakan pada saya. Bikin saya makin sebal pada ukhti berkerudung yang liar seperti itu. Tapi itu bukan satu-satunya cerita, masih banyak cerita yang serupa yang saya dengar dari kawan-kawan yang lain. Ada juga yang cerita kalau di antara cewek berkerudung itu ada yang jadi wanita panggilan. Malah katanya tarifnya premium call alias bisa lebih mahal karena kesannya eksotis dan reliji.Saya jadi bertanya; untuk apa sih ukhti berkerudung? Apa makna hijab dalam kehidupan ukhti? Tolong jawab 1 x 24 jam dari sekarang! Sering saya dengar ada kalangan yang bilang 'jilbabi dulu hatimu sebelum tubuhmu'. Apa maksudnya? Sok berfilsafat tapi gajebo, ga' jelas bo!

Nanti para cewek yang pakai hotpants bisa berdalih ' mas, jangan lihat tubuh seksi saya, tapi rasakan hati saya yang berjilbab' Pernahkah ketika ukhti memutuskan untuk berkerudung apalagi berjilbab merenung bahwa harus ada sebuah perubahan dalam hidup ukhti? Akan lebih terjaga, lebih dekat kepada Allah, dan lebih berani meninggalkan maksiat?Kekesalan itu saya tumpahkan di sini, biar ukhti baca kalau apa yang ukhti lakukan itu berbahaya, dosa dan merusak korps akhwat berkerudung dan berjilbab. Kalaupun ukhti tidak baca, saya berharap agar ada yang meng-copy paste tulisan ini dan sharing ke mana saja agar dibaca oleh ukhti dan yang se-alam dengan ukhti.

Untuk ukhti yang sudah terlanjur membacanya dan marah-marah, saya harap agar malam nanti merenung; sudah benarkah gaya hidup saya? Percayalah, mencopot kembali kerudung bukan jawaban yang benar. Yang harus ukhti lakukan adalah terus menyelam dalam ajaran Islam yang indah dan menyejukkan ini. Banggalah sebagai akhwat berjilbab dan jagalah kehormatan diri sampai mati. That's all, ukhti fillah!
Ukhti ku Berkerudung...
(Jangan Jadi Muslimah Nyebelin)

Buang Air Besar atau Kecil Bisa Datangkan Lakna

Al-Hamdulillah, segala puji milik Allah, Rabb semesta alam. Shalawat dan salam teruntuk Rasulullah –Shallallahu 'Alaihi Wasallam-, keluarga dan para sahabatnya.

Islam telah menetapkan adab dan aturan buang air. Ia menjadi bagian dari syariat Islam yang menunjukkan syumuliyah-nya. Artinya, segala perbuatan manusia ada petunjuknya dalam Islam. Siapa yang menjaganya maka ia mendapat rahmat. Sebaliknya, siapa yang melanggarnya, maka bisa-bisa ia mendapat laknat.

Dari Abu Hurairah Radhiyallahu 'Anhu, Rasulullah Shallallahu 'Alaihi Wasallam bersabda:

اتَّقُوا اللَّعَّانَيْنِ: اَلَّذِي يَتَخَلَّى فِي طَرِيقِ اَلنَّاسِ, أَوْ فِي ظِلِّهِمْ

"Takutlah kalian kepada dua hal yang banyak menyebabkan laknat: orang yang buang air di jalan orang-orang atau di tempat berteduh mereka." (HR. Muslim)

Larangan dalam hadits di atas bermakna haram. Ia termasuk dosa besar, karena terdapat ancaman laknat bagi pelakunya. (Lihat: Tuhfahtul Ayyam fi Fawaid Bulughil Maram, Saami bin Muhammad al-Shuqair: 1/14)

Imam al-Hafidz al-Khatahabi menjelaskan maksud dua laknat, keduanya adalah perbuatan yang menyebabkan laknat. Menyebabkan dan mendorong orang-orang untuk melaknatnya. Berarti, orang yang mengerjakan keduanya dilaknat dan dicaci. Yakni biasanya orang-orang melaknatnya. Karena ia menjadi sebab datangnya laknat maka kedua perbuatan itu disebut sebagai tukang laknat.

Sebab perbuatan di atas dan pelakunya di laknat adalah karena perbuatan tersebut mengganggu kaum muslimin, membuat jijik dan membuat najis kepada siapa yang lewat atau mampir ke tempat tersebut. Sehingga biasanya, dicaci dan didoakan keburukan atas pelakunya. Sehingga ini termasuk doa yang mustajab, karena dipanjatkan oleh orang yang terzalimi, "Takutlah akan dosa orang terzalimi, karena tidak ada penghalang antara doanya dengan Allah." (HR. Bukhari dan Muslim)

Maksud jalan di sini adalah jalan yang senantiasa dilalui orang. Bukan tempat yang dibuat jalan secara dadakan. Sedangkan maksud dari tempat bernaung orang adalah tempat berteduh dan tempat duduk-duduk mereka seperto pos kamling dan lainnya.

Apakah hanya terbatas pada jalan dan tempat berteruh orang? Tidak, karena 'illahnya adalah mengganggu dan menyakiti orang. Sehingga ini berlaku pada tempat-tempat umum yang dituju orang; seperti kebun, sawah, sumber mata air, pohon yang berbuah, dan selainnya.

Hal ini diisyaratkan oleh beberapa hadits yang disebutkan al-Hafidz dalam Bulughul Maramnya, "Takutlah terhadap tiga perbuatan yang menyebabkan laknat: berak di sumber mata air, jalan umum, dan tempat berteduh." (HR. Abu Dawud)

Dalam riwayat Thabarani disebutkan, dilarang buang hajat di bawah pohon yang berbuah dan pinggir sungai yang mengalir.

Kedua riwayat di atas memang lemah dari sisi sanad, tapi bisa diamalkan karena adanya kesamaan 'illah, yaitu mengganggu dan menyakiti orang sehingga mereka mencaci dan mendoakan keburukan atas pelakunya. Wallahu A'lam.

Copyright @ 2013 dunia bugil islam.